Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 34 Tahun Lalu, Bangkai Kapal Titanic Ditemukan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/HO/Atlantic Productions
Bangkai kapal Titanic ditemukan pada 1 September 1985.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Lebih dari dua dekade lalu, film karya James Cameron, Titanic, menggemparkan dunia. Karya yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet tersebut berhasil mencuri perhatian penonton.

Namun bukan hanya kisah cinta di Titanic saja yang menjadi perbincangan. Nasib kapal yang akhirnya tenggelam di perairan Atlantik tersebut juga menjadi buah bibir.

Hari ini tepat 34 tahun lalu, bangkai kapal legendaris tersebut ditemukan. Seperti dilansir dari laman National Geographic, Sabtu (31/8/2019), ahli oseanografi asal Amerika Serikat (AS) Robert d Ballard bersama dengan ilmuwan Perancis, Jean-Louis Michel memimpin ekspedisi pencarian Titanic.

Sebelumnya, Ballard pernah memimpin ekspedisi serupa pada tahun 1977. Usaha pertamanya ini tidak membuahkan hasil.

Namun ia tak patah arang. Pada tahun 1985, Ballard beserta timnya mencoba peruntungan kedua. Kali ini ia menggunakan kapal selam tak berawak yang disebut Argo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kabar Terkini Titanic, Kapal Legendaris Itu Habis Dimakan Bakteri Laut

Kapal ini dikembangkan oleh Angkatan Laut AS dan melakukan perjalanan ke dasar laut lalu mengirimkan gambar fotonya ke kapal penelitian Knorr.

History menyebutkan, tepat pada pagi tanggal 1 September, kapal Argo yang saat itu sedang menyelidiki keberadaan puing-puing di dasar laut tiba-tiba melewati salah satu boiler raksasa Titanic. Penemuan itu pun kemudian membawa harapan baru bagi Ballard.

Hari berikutnya, bangkai kapal berhasil ditemukan di kedalaman hampir 4.000 meter di dasar laut dalam keadaan terbelah menjadi dua. Bangkai kapal terletak sejauh 612 kilometer di sebelah tenggara Newfoundland atau di perairan internasional.

Namun demikian, hampir seluruh interior dan fiturnya masih terawat, meski banyak juga puing yang tersebar hingga radius 3 kilometer jauhnya.

Tenggelamnya Titanic

Kisah tenggelamnya kapal yang melakukan perlayaran perdanya menuju ke New York, AS ini selalu dikenang. 

Kapal ini memulai pelayarannya dari Southampton, Inggris menuju ke New York City pada 10 April 1912. Pada tanggal 14 April, operator radio Titanic menerima enam pesan dari kapal-kapal lain yang memperingtkan akan adanya gunung es.

Sayangnya, tidak semua pesan ini disampaikan oleh operator radio. Pada saat itu, seluruh kru operator telekomunikasi adalah karyawan Perusahaan Telekomunikasi Nirkabel Marconi. Dengan demikian, pesan tersebut bukanlah tanggung jawab utama mereka.

Para awak tersebut hanya bertanggung jawab dalam pengiriman dan penerimaan pesan kepada para penumpang serta adanya laporan cuaca.

Pesan yang tidak diteruskan ini menjadi malapetaka. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 11.40 malam, kapal dilaporkan menabrak gunung es di perairan Atlantik utara.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Carpathia Selamatkan Penumpang Titanic

Tabrakan itu mengenai lambung kapal sepanjang 91 meter dan membuat enam kompartemen kedap air terekspos. Setelah mengetahui kondisi kapal, kapten Edward J Smith memerintahkan para awak untuk menyiapkan sekoci pada 15 April pukul 00.00 pagi.

Dia juga memerintahkan para operator untuk melakukan panggilan darurat ke kapal penyelamat lain yang berada di dekat Titanic.

Namun sayang, para awak mengerahkan kapal penyelamat ke posisi yang tidak akurat sehingga membuat air mengalir ke tingkat terendah kapal dan akhirnya membanjiri beberapa ruangan.

Ketika ruang surat mulai dipenuhi air, upaya penyelamatan pun menjadi sia-sia. Pada saat itu, para pelayan mulai membangunkan penumpang untuk bersiap-siap menyelamatkan diri.

Sekitar pukul 00:15, para pelayan mulai memerintahkan penumpang untuk memakai pelampung, meski banyak dari mereka yang tidak percaya bahwa kapal akan tenggelam.

Upaya evakuasi juga mulai dilakukan. Namun kapal tersebut hanya memiliki 20 sekoci penyelamat.

Sekoci yang tersedia hanya mampu menampung 1.178 orang saja. Bahkan, keadaan lebih buruk karena tidak semua sekoci terisi penuh. Padahal sebelumnya, Titanic telah dirancang untuk menampung 68 sekoci.

Akibatnya, dari 3.511 penumpang dan awak, lebih dari 2.000 di antaranya tewas. Dari seluruh penumpang, hanya 706 orang saja yang selamat.

Sebagian besar dari penumpang meninggal akibat hipotermia di permukaan air es. Ratusan lainnya tewas saat berada di dalam kapal ketika tenggelam, dan menyebabkan tragedi ini menjadi salah satu kisah yang paling dikenal dalam sejarah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi