Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Cerita Horor KKN di Desa Penari Benar-benar Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
Screen shoot KKN di Desa Penari
Screen shoot KKN di Desa Penari
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah horor KKN di Desa Penari yang diunggah akun @SimpleM81378523 alias Simple Man viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.

Cerita horor KKN di Penari berkisah tentang pengalaman 6 orang mahasiswa yang tengah melakukan KKN di sebuah desa.

Menurut si pengunggah cerita, kisah ini didapatkannya dari pengalaman seseorang saat KKN.

Kisah yang diceritakannya menyebutkan daerah-daerah yang disamarkan penulis dengan menggunakan penyebutan seperti “Kota S”, “Kota B”, “Kota J”, “Kabupaten K***li**”, dan “Hutan D********”.

Mereka yang membaca kisah ini pun berspekulasi mengenai petunjuk lokasi yang diceritakan dalam KKN di Desa Penari.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral di Media Sosial, Ternyata KKN di Desa Penari Akan Terbit Jadi Novel

Apakah kisah KKN di Desa Penari benar-benar pernah terjadi?

Kompas.com menanyakannya kepada MB Winata, editor Penerbit Bukune yang juga editor untuk novel KKN di Desa Penari yang akan terbit pada September 2019.

Ketika diajukan pertanyaan ini, MB Winata hanya menjawab singkat.

“Mengenai kebenaran cerita, kami rasa biarlah menjadi ranah privat penulis,” kata dia.

Lebih jauh, ia tak mengungkapkannya.

Para warganet yang mengikuti kisah ini beberapa di antaranya menduga lokasi yang dimaksud pada cerita ini ada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun, sang penulis juga tak mau mengungkapkan di mana latar peristiwa ini terjadi.

Ia hanya menyebutkan bahwa cerita ini didapatkannya dari teman ibunya.

Mengenai rencana penerbitan novel KKN di Desa Penari, MB Winata mengatakan, naskah sudah diterima penerbit sejak sebulan lalu.

 Baca juga: Dihantui Rasa Takut setelah Membaca Cerita KKN di Desa Penari, Wajarkah?

Menurut Winata, rangkaian cerita yang telah dibagi di Twitter belum seluruhnya.

Ada bagian-bagian yang belum diceritakan, akan dimunculkan di novel.

“Kami menerbitkan buku dengan semangat menghibur, dan syukur-syukur dapat menginspirasi. Bila kedua hal tersebut telah dirasakan pembaca, kami sudah cukup senang," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi