Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lupa Bahagia, Studi Buktikan Optimisme Mampu Perpanjang Usia

Baca di App
Lihat Foto
evgenyatamanenko
wanita bahagia
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Jangan lupa bahagia! Frasa ini cukup populer di kalangan generasi muda Indonesia beberapa waktu belakangan.

Frasa ini punya pesan yang kuat untuk hidup dengan sikap optimisme tinggi. Ya, sikap optimis mampu memberikan berbagai manfaat. Bahkan menurut studi terbaru, optimisme mampu memperpanjang rata-rata usia manusia.

Dilansir dari Futurity, Minggu (1/9/2019), studi yang diterbitkan oleh jurnal Proceeding National Academy of Sciences menemukan bahwa sikap optimis mampu memperpanjang usia.

Optimisme adalah sikap yang mengacu pada ekspektasi umum bahwa hal-hal baik akan terjadi, atau sikap percaya bahwa masa depan akan menguntungkan karena kita bisa mengendalikan hasil atau proses penting dalam kehidupan.

Para peneliti menemukan, individu dengan optimisme yang lebih besar cenderung memiliki usia yang lebih lama, bahkan hingga 85 tahun atau lebih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ahli Buktikan Puasa dapat Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya

Studi ini dilakukan dengan survei yang diambil dari 69.744 responden wanita serta 1.429 responden pria. Kedua kelompok ini diberi pertanyaan untuk menilai tingkat optimisme, serta kesehatan, dan kebiasaan mereka secara keseluruhan.

Para peneliti juga mengikuti kebiasaan responden wanita selama 30 tahun serta pria selama 10 tahun.

Hasilnya, baik responden pria dan wanita yang paling optimis memiliki rata-rata rentang hidup 11-15 persen lebih lama. Selain itu, mereka juga memiliki peluang 50-70 persen lebih besar untuk mencapai usia 85 tahun dibandingkan dengan kelompok yang paling tidak optimis.

Hasil tersebut dicapai setelah para peneliti mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti usia, pendidikan, riwayat penyakit kronis, depresi, hingga perilaku kesehatan.

Salah satu peneliti, Lewina Lee mengungkapkan, studi ini memiliki relevansi kesehatan masyarakat yang kuat karena itu menunjukkan bahwa optimisme adalah salah satu alat psikososial yang memiliki potensi untuk memperpanjang rentang hidup manusia.

 

"Menariknya, optimisme dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik atau terapi yang relatif sederhana," ucap Lee yang juga merupakan asisten profesor psikiatri di Boston University's School of Medicine dan psikolog klinis di National Center for PTSD at VA Boston.

 

Meski begitu, masih belum jelas bagaimana optimisme dapat membantu orang mencapai rentang usia yang lebih lama.

Namun, studi lain menunjukkan, bahwa orang yang lebih optimis dapat mengatur emosi dan perilaku. Selain itu, mereka bisa bangkit kembali dari stres dan kesulitan yang dihadapi dengan lebih efektif.

"Penelitian tentang alasan mengapa optimisme begitu penting masih harus dilakukan, tetapi hubungan antara optimisme dan kesehatan menjadi lebih jelas," ujar peneliti lain Francine Grodstein dari Harvard and Brigham and Women's Hospital.

Baca juga: Ahli Gizi Sebut 4 Bumbu Masakan Ini Mampu Perpanjang Usia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Futurity
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi