Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi

Baca di App
Lihat Foto
Kecelakaan beruntun di Cipularang, Jawa Barat
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di tol Purbaleunyi kilometer 92, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Diketahui, insiden tersebut berawal dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Setelah itu, sebanyak empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck. Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah dump truck lain meluncur tak terkendali dan menabrak empat kendaraan yang sedang mengantre tersebut.

Akibatnya, ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun, bahkan beberapa kendaraan terbakar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga saat ini, pihak Kepolisian terus mendalami kasus tersebut. Berikut sejumlah fakta yang terjadi dari kecelakaan maut di tol Purbaleunyi.

1. Banyaknya kendaraan yang mengalami kerusakan

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menyampaikan bahwa ada belasan mobil pribadi yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di kilometer 92 Tol Purbaleunyi.

Selain itu, ada juga kendaraan muatan besar, seperti truk dan bus yang turut terlibat dalam kasus itu.

"Truk ada 7 unit, kendaraan pribadi 11 unit, dan 2 kendaraan bus," ujar Rudy di Mapolrestabes Bandung pada Senin (2/9/2019).

Sementara, Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen (Pol) Pujiyono Dulrachman mengungkapkan, peristiwa kecelakaan beruntun di tol Purbaleunyi melibatkan 21 kendaraan.

Dari puluhan kendaraan yang disebutkan, terdapat empat kendaraan yang hangus terbakar.

Baca juga: Berikut Jumlah dan Jenis Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan di Cipularang

2. Jumlah korban

Berdasarkan perkembangan terakhir pada Senin (2/9/2019) pukul 18.31 WIB, dari 21 kendaraan yang mengalami kecelakaan di tol Purbaleunyi, tercatat sebanyak 8 orang meninggal dunia.

Diketahui, korban yang meninggal dunia terdiri dari 6 orang korban luka bakar, dan 2 orang korban luka berat.

Salah satu korban yang meninggal itu merupakan penumpang di mobil yang terbakar.

Sedangkan untuk korban yang mengalami luka ringan sebanyak 25 orang.

Adapun keseluruhan korban dibawa ke Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam, dan Rumas Sakit Umum Daerah Purwakarta.

Baca juga: Update, Polisi Sebut 8 Orang Meninggal akibat Kecelakaan di Tol Cipularang

3. Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan

Atas kejadian kecelakaan beruntun yang menewaskan delapan orang dan puluhan korban luka-luka pada Senin (2/9/2019) tersebut, pihak Kepolisian terus mendalami TKP guna mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, polisi menggunakan metode traffic accident analysis (TAA) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan secara ilmiah.

Menurutnya, dari hasil TAA dapat diketahui apakah kecelakaan tersebut bermula dari kecelakaan tunggal atau ada penyebab lainnya.

Di sisi lain, penyebab kecelakaan bisa terjadi dengan beberapa faktor, seperti kelalaian manusia, kerusakan kendaraan hingga faktor jalan dan lingkungan.

Meski demikian, penyebab pasti dari kecelakaan masih memerlukan penyelidikan khusus yang saat ini dilakukan Polda Jabar dan Polres Purwakarta.

Baca juga: Kronologi Lengkap Kecelakaan yang Tewaskan 8 Orang di Tol Purbaleunyi

4. Polisi berlakukan contraflow

Pasca-kecelakaan beruntun yang terjadi di tol Purbaleunyi, polisi dengan segera memberlakukan contraflow atau sistem lawan arus lalu lintas.

Contraflow ini dimungkinkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi di dekat TKP kejadian.

Adapun kepolisian membuka contraflow dari jalur arah Jakarta.

Tak hanya itu, Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adi Pratama mengimbau pengendara yang hendak menuju Jakarta dari arah Bandung agar berhati-hati.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Polisi Berlakukan Contraflow

(Sumber: Kompas.com/Farida Farhan, Devina Halim, Agie Permadi, Farid Assifa, Sherly Puspita)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi