Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pencabutan Subsidi Listrik 900 VA, Pemerintah Diminta Tidak Gegabah

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi listrik, meteran listrik
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan akan mencabut subsidi listrik untuk 24,4 juta pelanggan 900 VA pada tahun 2020.

Diketahui, dari 24,4 juta pelanggan itu, ada sebanyak 7,17 juta rumah tangga pelanggan 900 VA yang masuk dalam kategori kurang mampu.

Berdasarkan usulan di RAPBN 2020, Kementerian ESDM mengusulkan subsidi listrik Rp 62,2 triliun. Sementara setelah rapat dengan Panitia Kerja Anggaran, subsidi listrik menjadi Rp 54,8 triliun.

Menyoal pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan 900 VA ini, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah harus berhati-hati dalam mencabut subsidi 900 VA yang dikategorikan rumah tangga miskin atau hampir miskin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kelompok pelanggan ini cukup sensitif dengan kenaikan harga energi. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah menyisir pelanggan 900 VA, mana yang miskin dan yang tidak miskin," ujar Fabby saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (4/9/2019).

Pemerintah jangan gegabah

Selain itu, Fabby menyarankan kepada pemerintah, apabila memang ingin mengurangi subsidi listrik, sebaiknya juga dilakukan penyisiran kelompok pelanggan 450 VA.

"Saya kira pemerintah tidak boleh gegabah juga mencabut subsidi 900 VA tanpa mempertimbangkan dampak pada pengeluaran dan daya beli," ujar Fabby.

Baca juga: BMW Indonesia Pilih Hybrid Ketimbang Kendaraan Listrik Murni

Fabby mengungkapkan, saat kebijakan penyesuaian harga yang dilakukan pada 2016 lalu, pemerintah menggunakan data kemiskinan yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos)/TNP2K.

Jadi, kalau ada rumah tangga atau pelanggan yang tertulis dalam daftar ini, selain yang pelanggan PLN 450 VA, maka pelanggan tersebut masih dikenai subsidi.

Kemudian, yang perlu digaribawahi adalah masalah pelanggan 900 VA ini tidak selalu punya rumah sendiri dan data pelanggan PLN tidak selalu sesuai dengan data rumah tangga miskin.

"Dampaknya kalau pengeluaran listrik meningkat, daya beli menurun karena porsi belanja listrik dengan tarif baru bisa mencapai 6-8 persen dari total pendapatan dengan tarif perekonomian sekarang," ujar Fabby.

Sementara itu, jika pemerintah tetap memberlakukan pencabutan subsidi listrik 900 VA, Fabby memberikan tips mengenai kiat-kiat menghemat listrik.

"Hemat listrik bisa dilakukan hal yang sederhana, yakni jangan pakai listrik kalau tidak diperlukan, dan pakai perangkat yang hemat listrik, seperti lampu LED, rice cooker, AC yang ada label hemat energi dari pemerintah," kata dia.

Baca juga: Luhut Minta Mobil dan Motor Dinas Pakai Kendaraan Listrik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi