Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini Bahayanya Bercanda Tarik Kursi!

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kursi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Siapa yang pernah mengalami atau melakukan gurauan alias bercanda dengan cara menarik kursi yang akan diduduki seseorang?

Jika cara bercanda seperti ini masih dilakukan, sebaiknya hentikan.

Beberapa hari terakhir, viral sebuah video seorang gadis remaja berteriak kesakitan.

Pada keterangan yang mengikuti video viral itu, disebutkan bahwa ia merupakan siswa sebuah SMA yang kesakitan setelah kursi yang akan didudukinya ditarik oleh salah satu temannya.

Hal itu membuatnya terjatuh dan mengalami kesakitan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum ini, beberapa peristiwa yang sama pernah terjadi.

Tahukah Anda, cara bercanda seperti ini berbahaya? Akibatnya bisa fatal bagi mereka yang mengalami terjatuh karena kursi yang akan didudukinya ditarik.

Dokter Spesialis Tulang yang juga Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Rahyussalim, SpOT, K-Spine, menjabarkan sejumlah potensi bahayanya.

Salah satunya, risiko cedera tulang belakang.

“Yang jadi masalah adalah saat dia mau duduk dan tak sadar kursinya enggak ada. Itu sama seperti jatuh dari ketinggian 1 meter kalau misal posisi duduknya sekitar 1 meter,” kata dr Rahyussalim, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/9/2019).

Ia mengatakan, ketika terjatuh, maka berat badan turut dilepaskan.

“Katakan dia berat 50 kilogram. Maka, ketika jatuhnya tepat di bagian bokong, beban 50 kilogram itu menghantam tulang belakangnya,” jelas dia.

Medan yang menjadi lokasi jatuh juga menentukan seberapa bahaya risiko yang dihadapi.

Jika medan jatuhnya berupa batu, maka risikonya lebih besar.

Ia menyebutkan, pada tulang belakang, ada 2 struktur penting yakni struktur tulang dan syaraf.

“Kedua struktur ini bisa terganggu. Kalau syaraf yang kena, dia bisa lumpuh,” kata dr Rahyussalim.

Mengenai ancaman kelumpuhan, tergantung level keparahannya, yang ditentukan oleh posisi jatuh.

“Kalau posisi sedikit lebih bungkuk, umumnya ringan dan kena lebih bawah. Tapi kalau posisi agak tengadah atau cenderung ke arah belakang, maka lebih bahaya. Bisa kena bagian atas,” ujar dia.

Sementara, jika yang terkena bagian pinggang ke bawah, maka risiko yang timbul pada kaki.

“Kalau bagian atas, syarafnya bisa terkena. Yang bisa mengakibatkan tak bisa berdiri sama sekali,” kata dr Rahyussalim.

Namun, ancaman yang lebih bahaya bisa terjadi pada 4 ekstremitas lengan kiri-kanan dan tungkai kiri-kanan.

“Bisa lumpuh keempat nya,” ujar dia.

Jika bagian tulang yang terkena, bisa menyebabkan tak bisa bisa duduk karena tulang belakang patah sehingga tak mampu menopang badannya.

Ia juga mengingatkan, jika terjadi kelumpuhan, lumpuh akibat cedera syaraf pusat termasuk kategori yang cukup sulit disembuhkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi