KOMPAS.com - Polusi udara telah menjadi masalah kesehatan utama dunia, terutama di Indonesia.
Berdasarkan riset 2013 yang dilakukan WHO, polusi udara dapat menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker paru-paru.
Bahaya polusi udara pada kesehatan manusia memang sangat kompleks. Mulai dari sumber polusi yang terhirup, dampak dan gangguan kesehatannya akan berbeda satu sama lain.
Selain menyebabkab kanker, polusi udara juga memengaruhi sistem pernapasan (paru-paru), dan sistem peredaran darah tubuh, seperti diare, malaria, dan radang paru atau pneumonia.
Selama ini kita mengira polusi hanya terjadi di jalan raya atau di luar rumah kita.
Padahal, polusi bisa terjadi di dalam rumah dan efeknya bahkan lima kali lebih tinggi daripada polusi yang terjadi di luar.
Dari cara memaak, produk pembersih, deodoran, deterjan hingga cat furnitur, semuanya bisa menjadi sumber polusi udara di dalam rumah kita.
Bahaya polusi dari kegiatan rumah tangga tersebut akan semakin parah jika rumah yang kita tinggali memiliki ventilasi yang buruk.
Polutan yang biasa terda[at di dalam ruangan antara lain:
- Formaldehyde, yang berasal dari karpet dan papan partikel
- Tetrakloretilen adalah bahan kimia sintetis yang banyak digunakan untuk dry cleaning kain dan untuk operasi degreasing logam
- Benzene yang berasal dari deterjen, cat, lilin furnitur, pengencer dan hal-hal lainnya
- Xylene dan Toluene yang digunakan dalam beberapa pena pewarna, spidol, cat semprot, semir sepatu, perekat
- Karbon monoksida dan nitrogen dioksida
- Volatile Organic Compounds (VOCs) yang mengandung pelarut dan bahan kimia dalam parfum, semprotan rambut, penyegar udara, dan semir furnitur
- Polutan biologis yang terdiri dari debu, jamur, alergen
Nah, agar kita terhindar dari efek polusi udara di dalam rumah, kita bisa menaruh tanaman hias di beberapa sudut rumah kita.
Selain memeprcantik ruangan, tanaman hias juga membantu membersihkan udara di rumah kita. Berikut lima tanaman hias yang membantu memperbaiki kualitas udara di dalam rumah:
1. Lidah buaya
Selain mudah dibudidayakan, lidah buaya juga kaya akan manfaat. Lidah buaya membantu menyaring benzena dan formaldehida yang berasal dari karpet dan papan partikel, ekstraknya membantu dalam penyembuhan luka, luka bakar dan masalah kulit.
Untuk membudidayakannya, kita hanya perlu pot atau panci kecil berisi tana. Letakan saja di ruang tamu dekat jendela, maka tanaman ini akan membantu kita untuk mendapatkan udara bersih di rumah.
2. Spider plant
Spider plant juga terkenal dengan nama lili paris. Tanaman ini mampu melawan karbon monoksida, formaldehida, benzena yang berasal dari deterjen, cat, lilin furnitur, pengencer, dan hal-hal lainnya.
Untuk menanamnya kita cukup memotong salah satu daun dan meletakannya di pot berisi tanah.
Tanaman ini tidak membutuhkan sinar matahari langsung. Jadi, kita bisa melettakannya di dalam ruangan atau koridor.
3. Lidah mertua
Lidah mertua berfungsi untuk menyaring formaldehyde, trichlorethylene, xylene, toluene, dan benzene dari udara.
Tanaman ini juga menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen di malam hari. Dengan menyimpannya di rumah, dkita bisa mendapatkan oksigen langsung.
4. Palem bambu
Palem bambu merupakan salah satu tanaman terbaik untuk menyaring benzena, formaldehyde, trichlorethylene, xylene, dan toluene.
Tanaman ini tidak membutuhkan banyak air dibandingkan dengan tanaman lainnya. Jadi, kita bisa meletakannya di samping tempat tidur.
5. Dracaena
Tanaman hias mungil ini bisa menangkal formalin, xylene, toluene, benzena, dan trichloroethylene.
Tanaman ini dapat melawan polutan yang berasal dari cat, deterjen, pernis dan minyak.
Namun, bagi kalian yang memiliki anjing atau kucing peliharaan, sebaiknya hindari tanaman ini karena beracun bagi binatang.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/10-tanaman-pembersih-udara-dalam-ruangan/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-polusi-udara/
https://swachhindia.ndtv.com/plants-to-combat-indoor-air-pollution-23011/
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.