Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Gula hingga Keturunan, 11 Mitos Kanker yang Jangan Lagi Dipercaya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi terapi radiasi untuk penderita kanker payudara
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Menurut World Health Organization, kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian terbanyak di dunia. Namun, kesadaran mengenai terapi dan penyebab penyakit ini masih rendah.

Bahkan, di berbagai belahan dunia, banyak beredar mitos mengenai kanker. Ada yang dapat dipercaya, namun ada pula yang tidak bisa dipastikan kebenarannya. Berikut mitos mengenai kanker yang tak perlu lagi dipercaya:

1. Mengonsumsi gula bikin kanker semakin buruk

Mitos ini sering berkembang dan membuat para penderita menghindari gula. Nyatanya, mengonsumsi gula tidak membuat kanker semakin parah.

Dilansir dari laman Cancer.gov, Sabtu (7/9/2019) meski penelitian mengenai kanker menemukan fakta jika sel kanker mengonsumsi gula lebih banyak dibanding sel biasa, namun tidak ada riset yang menyatakan jika menyantap maupun minuman yang menandung gula bisa memperburuk penyakitnya.

Baca juga: Hati-hati, Berikut 5 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Kanker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, diet gula bisa berkontribusi dalam mengurangi berat badan. Seperti diketahui, obesitas biasanya diasosiasikan dengan peningkatan risiko perkembangan beberapa tipe kanker.

2. Pemanis buatan menyebabkan kanker

Para peneliti telah melakukan studi mengenai hal ini. Hasilnya, tidak ada bukti bahwa pemanis buatan seperti sakarin, cyclamate, aspartame, acesulfame potassium, sucralose, dan neotame dapat menyebabkan kanker pada manusia.

3. Kanker dapat menular

Mitos ini juga sering terdengar. Pada kenyataannya, secara umum, kanker bukanlah penyakit menular yang mudah menyebar dari satu orang ke orang lain.

Satu-satunya situasi di mana kanker dapat menyebar adalah dengan transplantasi organ atau jaringan. Seseorang yang menerima organ atau jaringan dari donor yang memiliki riwayat kanker sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ke depannya.

Meski begitu, risiko kanker akibat transplantasi organ atau jaringan lebih rendah, atau sekitar dua kasus per 10.000 transplantasi organ.

Selain itu, pada beberapa orang, kanker dapat disebabkan oleh virus tertentu seperti Human papillomavirus atau HPV dan bakteri seperti Helicobacter pylori yang menyebabkan kanker lambung.

4. Riwayat kanker menurun ke anggota keluarga

Mitos lain yang sering dipercaya adalah jika salah seorang keluarga menderita kanker maka anggota keluarga lain juga akan terkena penyakit ini. Pada kenyataannya, kanker tidak menurun.

Riwayat kanker pada keluarga membuat anggota keluarga lainnya hanya memiliki risiko tinggi untuk mengalaminya. Selain itu, dari keseluruhan kasus kanker yang terjadi, hanya sekitar 5-10 persen kanker yang diturunkan dari anggota keluarga.

Mayoritas kanker disebabkan oleh adanya perubahan genetik yang terjadi sepanjang hidup manusia. Perubahan ini dipicu oleh gaya hidup kurang sehat seperti merokok, paparan bahan kimia, atau diet/pola makan yang tidak sehat.

Baca juga: Soal Penyebaran Sel Kanker, Ini Penjelasan Dokter...

Untuk mengurangi risiko ini, Anda dapat melaksanakan gaya hidup yang sehat seperti olahraga, mengonsumsi sayur dan buah, serta istirahat yang cukup.

5. Sikap positif atau negatif menentukan kesembuhan

Selama ini beredar kabar bahwa sikap positif atau negatif seseorang dapat menentukan kesembuhan dari kanker. Faktanya, hingga saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut.

Jika seseorang menderita kanker, wajar rasanya jika merasa sedih, marah atau putus asa namun kadang-kadang bisa ceria atau merasa positif di kesempatan lain.

Orang dengan sikap positif cenderung bisa mempertahankan hubungan sosial dan tetap aktif dalam berbagai aktivitas. Hal ini dapat membantu seseorang mendapatkan dukungan dan membantu mengatasi penyakit yang diderita.

6. Operasi menyebabkan sel kanker menyebar 

Tindakan pembedahan dapat menyebabkan menyebarnya kanker ke seluruh tubuh, meski kemungkinannya sangat rendah.

7. Kanker memburuk jika terpapar udara

Tidak ada penelitian yang mengatakan jika paparan udara menyebakan kanker. Selain itu, paparan udara juga tidak membuat kanker semakin menyebar ke seluruh tubuh.

8. Radiasi handphone menyebabkan kanker

Banyak orang beranggapan jika radiasi dari perangkat komunikasi dapat menyebabkan kanker. Faktanya, hal tersebut tidak benar. Ini karena, kanker disebabkan oleh mutasi genetik.

Sedangkan perangkat komunikasi seperti handphone atau smartphone hanya memancarkan jenis energi dengan frekuensi rendah yang tidak dapat merusak gen.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Guna Mendeteksi Kanker sejak Dini

9. Energi listrik menyebabkan kanker

Hal ini juga tidak benar. Menurut studi, saluran listrik memancarkan energi listrik dan magnetik. Energi listrik yang dipancarkan, mudah dilindungi atau dilemahkan oleh keberadaan dinding di dalam rumah atau benda lainnya.

Selain itu, energi magnetik yang dipancarkan oleh saluran listrik adalah bentuk radiasi frekuensi rendah yang tidak merusak gen.

10. Deodoran dapat menyebabkan kanker payudara

Sejauh ini, tidak ada penelitian yang menyebutkan penggunaan deodoran dapat menyebabkan kanker. Selain itu, tidak ada riset lain yang juga menyebutkan bahwa antipersan dan deodoran berpengaruh pada perubahan jaringan payudara.

11. Pewarna rambut meningkatkan risiko kanker

Mitos satu ini juga tidak dapat dipastikan kebenarannya. Meski begitu, beberapa penelitian menyebutkan jika penata rambut atau tukang cukur yang secara teratur terpapar zat pewarna rambut dan produk kimia lain berisiko tinggi terkena kaner kandung kemih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Cancer.org
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi