Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Raja Richard I, The Lionheart

Baca di App
Lihat Foto
Raja Richard I
Raja Richard I
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com - Tepat pada hari ini, 8 September 1157 Raja Richard I dilahirkan di Oxford, Inggris.

Meski lahir di Inggris, ia banyak menghabiskan masa kecilnya di Aquitane, Perancis.

Raja Richard juga dikenal sebagai tokoh Perang Salib yang berhasil merebut Siprus untuk mendukung pasukannya.

Sikap ksatria dan kehebatannya dalam Perang Salib Ketiga (1189-1192) menjadikannya sebagai raja yang populer di masanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski demikian, kalangan para sejarawan dan cendikiawan modern memandangnya sebagai sosok yang kurang ramah.

Baca juga: Dari Hobi Karyawan hingga Menelurkan Atlet Berprestasi, Ini Sejarah PB Djarum

Awal Kehidupan

Dikutip dari Britannica, Richard merupakan putra ketiga dari Henry II dan Eleanor.

Di usianya yang ke-11 tahun, Richard dinobatkan sebagai pangeran di Poitiers pada tahun 1172.

Richard telah memiliki kemampuan politik dan militer sebelum waktunya. Ia pun dengan cepat memperlajari cara mengendalikan pergolakan aristrokasi di Poitou dan Gascony.

Ia kemudian bergabung dengan saudaranya untuk melakukan pemberontakan besar melawan ayahnya, Henry II di tahun 1173-1174.

Tindakan tersebut dilakukan karena ayahnya telah melakukan invasi ke Aquitaine sebanyak dua kali.

Meski demikian, Richard akhirnya menerima pengampunan dari ayahnya.

Setelah itu, ia kembali melakukan pemberontakan di wilayahnya sendiri.

Merasa kesal dengan perbuatan Richard, para Gascon yang memberontak di tahun 1183 meminta bantuan Pangeran Henry muda dan saudaranya untuk mengusir Richard dari wilayahnya.

Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa

Khawatir adanya perpecahan di tubuh istana, Raja Henry II kemudian turun tangan untuk mengatasi masalah itu.

Namun, pemberontakan itu berakhir ketika Pangeran Henry muda meninggal secara tiba-tiba di tahun 1183.

Praktis, Richard menjadi pewaris tahta kerajaan Inggris, Normandia, dan Anjou.

Ayahnya berharap agar Richard bersedia melepaskan wilayah Aquitaine ke saudara bungsunya, John.

Namun, ia enggan melepaskan wilayah yang dibesarkannya itu dan mengajukan banding kepada Raja Philip II, raja Perancis saat itu.

Pada 1189, Richard secara terbuka menyatakan telah bergabung dengan Philip untuk menundukkan ayahnya.

Akhirnya, Raja Henry II pun terpaksa mengakui anaknya itu sebagai pewarisnya.

Richard kemudian mengusir ayahnya tersebut dari kerajaan hingga meninggal pada Juli 1189.

Baca juga: INFOGRAFIK: Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat

Menjadi Raja Inggris

Ricard pun menerima tahta Normandia pada 20 Juli dan tahta Inggris pada 30 September.

Tak seperti Raja Philip, Richard hanya memiliki ambisi untuk memimpin Perang Salib.

Ia tidak memiliki konsep perencanaan negara dan menjual semua harta ayahnya untuk mendanai Perang Salib.

Dengan semua bekal itu, Richard memimpin armada tangguh untuk berangkat ke Tanah Suci melalui Sisilia.

Setelah pergi ke medan perang di Tanah Suci selama beberapa tahun, Richard kembali ke Inggris melalui Adriatik.

Dalam perjalanan pulang ke Inggris, kapal yang ditumpangi Richard tersapu oleh badai dan membuatnya terdampar di dekat Vanesia.

Richard kemudian ditawan oleh Raja Austria, Leopold yang pernah bersengketa dengan Richard semasa perang salib.

Berita penangkapannya ini pun sampai di telinga Kaisar Jerman.

Leopold kemudian 'menjual' tawanan istimewanya dengan tebusan sebesar 75.000 marks kepada Kaisar Jerman.

Berita hilangnya Richard membuat Inggris diliputi kecemasan. Pihak keluarga kerajaan kemudian mengutus dua uskup untuk menyelidiki keberadaan Richard lewat jaringan
Gereja Katolik.

Setelah mendapat kepastian keberadaan Richard, maka negosiasi untuk membebaskannya dimulai.

Bahkan Paus saat itu turun tangan langsung dalam proses pembebasan Richard.

Tebusan sebesar 150.000 marks terpaksa dibayar sebagai jaminan. Nilai itu adalah tiga kali lipat pendapatan kerajaan Inggris pertahun.

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pemakaman Putri Diana yang Menyedot Perhatian Dunia

Akhir Hidupnya

Meski gagal merebut Yerussalem, Richard berhasil merebut beberapa kota penting dari tangan Salahuddin.

Ia pulang ke Inggris disambut sebagai seorang pahlawan dan dilantik menjadi raja untuk kedua kalinya.

Sebulan kemudian, ia pergi ke Normandia dan tidak pernah kembali lagi ke Inggris.

Selama 10 tahun pemerintahannya, Richard hanya berada di Inggris selama 11 bulan.

Lima tahun terakhirnya banyak dihabiskan dalam peperangan melawan Philip II.

Richard meninggal pada 1199 di usia relatif muda, yaitu 42 tahun.

Ia meninggal setelah tertembak anak panah di dadanya saat hendak menyerang Kastil Chalus tanpa memakai perisai apa pun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 September 1813, Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi