Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Presiden di Papua Segera Dibangun, Ini 6 Istana Kepresidenan yang Dimiliki Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo bertemu dengan para tokoh dari Papua dan Papua Barat. Pertemuan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019) siang.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertemu dengan 61 tokoh Papua dan Papua Barat pada Selasa (10/9/2019) di Istana Negara, Jakarta.

Para tokoh Papua mengajukan sepuluh aspirasi kepada pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan yang ada di Papua selama ini.

Salah satu aspirasi tersebut adalah tuntutan untuk membangun Istana Presiden RI di Ibu Kota Provinsi Papua, Jayapura. Presiden Jokowi menyambut baik dan langsung menyetujui usulan pembangunan itu.

"Ini saya bisik-bisik dulu dengan para menteri supaya keputusannya tidak keliru. Nanti saya ngomong iya, duitnya enggak ada. Ya jadi mulai tahun depan Istana dibangun," kata Jokowi disambut tepuk tangan para tokoh Papua yang hadir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tokoh Papua Beri 10 Hektar Tanah untuk Bangun Istana Presiden

Sebelum keputusan tersebut dibuat, sebenarnya, Indonesia sendiri sudah memiliki 6 Istana Presiden yang tersebar di beberapa daerah. Berikut daftarnya dikutip dari situs resmi kepresidenan:

1. Istana Negara

Berada satu komplek dengan Istana Merdeka, Istana Negara ini terletak di Jalan Veteran dan menghadap ke sungai Ciliwung.

Gedung Istana Negara mulai dibangun pada tahun 1796 di masa Gubernur Jenderal Pieter Gerardud van Overstraten.

Namun, pembangunannya baru selesai pada tahun 1804 di masa Gubernur Jenderal Johannes Siberg.

Semula, gedung ini merupakan rumah istirahat seorang pengusaha Belanda bernama Jacob Andries van Braam di jalan Rijkswijk (sekarang Jl. Veteran).

Di tahun 1821, pemerintah kolonial Belanda membeli rumah tersebut untuk pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal para Gubernur Jenderal di Batavia.

Istana Negara menjadi saksi bisu atas digagasnya kebijakan sistem tanam paksa yang membuat para petani menderita.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Tokoh-tokoh Papua Ajukan 9 Permintaan

2. Istana Merdeka

Terletak di Jalan Merdeka Utara, Jakarta, pembangunan Istana Merdeka dilakukan pada tahun 1873 di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal James Lindon.

Keputusan ini didasari atas keinginan gubernur untuk membangun sebuah istana dekat Hotel Rijswikjk yang menghadap ke Lapangan Monas.

Pembangunan Istana Merdeka rampung pada tahun 1879 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsberge dan menghabiskan biaya sebesar 360.000 gulden.

Tempat itu kemudian digunakan sebagai kediaman resmi gubernur selain kediaman resmi lainnya di Bogor.

Sebelum berubah nama menjadi Istana Merdeka, istana yang menghadap ke Monas ini telah mengalami banyak perubahan nama sesuai dengan situasi saat itu.

Beberapa nama tersebut adalah Istana Koningsplein, Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Istana Wakil Tinggi Mahkota Belanda, Istana Van Mook, Istana Saiko Syikikan, Istana Gambir, dan terakhir Istana Merdeka.

Dinamakan Istana Merdeka karena terkait dengan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949.

Baca juga: Jokowi: Istana Presiden Dibangun di Papua Mulai Tahun Depan

3. Istana Cipanas

Selain di Jakarta, Istana Presiden RI juga ada di Cipanas. Terletak di kaki Gunung Gede, Istana Cipanas memiliki suasana alam yang sejuk dan jauh dari kebisingan.

Bahkan Presiden Pertama RI Soekarno menjadikan tempat ini untuk mencari inspirasi bagi pidato-pidatonya.

Selain memiliki suasana alam yang asri, Istana Cipanas juga memiliki pemandian air panas dan sember air mineral.

Istana Cipanas dibangun pada masa Gubernur Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1742.

Ia sendiri yang membuat sketsa bangunan istana itu dengan memadukan corak rumah musim panas Eropa dan arsitektur tropis.

Pembangunan istana ini selesai dilakukan pada tahun 1746.

Karena banyak dikunjungi, pemerintah kolonial menambahkan tiga bangunan di sekeliling bangunan induk pada tahun 1961.

Hanya sedikit Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menggunakan tempat ini untuk rumah singgah karena perjalanannya yang melelahkan.

Fungsi Istana Cipanas sendiri hanya digunakan sebagai tempat istirahat para pejabat tinggi negara.

4. Istana Bogor

Istana Bogor berdiri di atas tanah seluas 28.86 hektar di ketinggian 290 meter dari permukaan laut.

Pembangunan Istana Bogor diawali dari perjalanan Gubernur Jenderal van Imhoff untuk mencari lokasi untuk peristirahatan pada 10 Agustus 1744.

Van Imhoff lalu menemukan sebuah tempat yang baik dan berudara sejuk di Kampong Baroe.

Ia pun memerintahkan untuk membangun sebuah pesanggrahan yang diberi naman Buiten Zorg (bebas masalah).

Istana Bogor selesai dibangun pada masa kekuasan Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager dengan banyak perubahan dari desain awalnya.

Adanya Kebun Raya sendiri muncul dari ide Prof. Caspar George Carl Reinwardt, yang pada tahun 1816 diangkat menjadi Direktur Pertanian, Seni, dan Pendidikan untuk Pulau Jawa.

Setelah melakukan riset, ia mengumpulkan semua tanaman di sebuah kebun botani di sekitar halaman istana Bogor.

Di masa Soekarno, Istana Bogor banyak diisi dengan karya seni bernilai tinggi, seperti patung Presiden Yugoslavia, Josef Broz Tirto, dan lain sebagainya.

Baca juga: Didampingi Kepala BIN, Jokowi Bertemu Tokoh Papua di Istana

5. Istana Yogyakarta

Pada masa revolusi, pemerintahan Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta ketika terjadi agresi militer januari 1946.

Di Istana Yogyakarta inilah Presiden Soekarno dan Moh Hatta memimpin pemerintahan.

Istana Yogyakarta atau disebut dengan Gedung Agung dibangun pada Mei 1824 oleh pemerintahan Residen Anthonie Hendriks Smissaert untuk kediaman resminya.

Lokasi pembangunannya tepat berada di seberang benteng Rustenburg yang sudah berdiri sejak 1767.

Sempat runtuh akibat gempa 1867, Istana Yogyakarta didirikan kembali dengan gaya arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan iklim tropis.

Sekarang Gedung Agung digunakan sebagai tempat menginap presiden dan wakil presiden bila sedang berkunjung ke Yogyakarta.

6. Istana Tampaksiring

Tak hanya di Jawa, Istana Presiden juga berada di Pulau Bali. Istana Tampaksiring merupakan satu-satunya istana yang dibangun oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka.

Presiden Soekarno memiliki peran penting dalam merancang bangunan istana ini.

Pendirian Istana Tampaksiring dilatarbelakangi oleh banyaknya tamu negara yang datang ke Indonesia.

Karena Pulau Bali terkenal akan keindahannya, Istana Kepresidenan pun didirikan di pulau ini.

Istana Tampaksiring berdiri di atas lahan pemberian dari Raja Gianyar di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.

Pembangunannya mulai dilakukan pada tahun 1957 dan selesai pada tahun 1963.

Tak seperti corak arsitektur kelima istana lainnya, Istana Tampaksiring sangat kental dengan ciri keindonesiaan dan nuansa lokal Bali.

Baca juga: Bertemu Jokowi di Istana, Tokoh-tokoh Papua Ajukan 9 Permintaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi