Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Apa Itu Trypophobia?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar warganet mengenai trypophobia pasca peluncuran ponsel terbaru.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Trypophobia masuk dalam daftar topik yang tengah dibahas di media sosial Twitter pada Rabu (11/9/2019).

Trypophobia ternyata salah satu phobia atau rasa takut.

Warganet mengaitkan rasa ketakutan ini dengan salah satu produk ponsel yang baru diluncurkan, yang desain bagian belakangnya terdapat tiga bulatan lensa kamera.

"This picture just gave me trypophobia (Foto ini membuatku trypophobia)," tulis salah satu akun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gue trypophobia, jadi kalau liat kamera xxphone terbaru rasanya geli merinding gitu," tulis akun lainnya.

"Ihhh nder maaf yaaa aku geli liatnya sampai sebadan badan Ya Allah kenapa sih gak bisa liat kayak gini, asli takut sampai gemetaran, gak bisa banget liat sesuatu yang berulang, trypophobia aku," demikian tulis salah satu akun lain.

Apa itu trypophobia?

Apa itu trypophobia?

Dilansir dari Hello Sehat,  trypophobia merupakan jenis fobia (ketakutan) terhadap bentuk lubang-lubang yang diciptakan oleh alam atau bentuk melingkar seperti gelembung.

Umumnya, pola lubang atau gelembung ini terdapat pada permukaan kulit, daging, kayu, tumbuhan, karang, spons, jamur, dan sarang lebah.

Adapun reaksi yang muncul dari orang dengan trypophobia akan merasakan gejala seperti jijik, mual, merasa takut, cemas, dan gatal ketika melihat pola lubang atau benjolan yang berkumpul secara reguler.

Bahkan, pada kondisi tertentu juga bisa menimbulkan rasa mual hingga muntah, karena apa yang mereka lihat benar-benar menjijikkan.

Sementara itu, dokter spesialis kesehatan jiwa yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia Jakarta Utara, dr Dharmawan Ardi Purnama SpKJ, menjelaskan, tidak ada diagnosa (cara mengetahui) seseorang mengidap trypophobia.

"Tidak ada diagnosis. Paling masuknya ke fobia spesifik," ujar Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

"Jadi mendiagnosisnya sesuai kriteria fobia saja," kata dia.

Apa yang terjadi saat trypohobia muncul?

Peneliti dari Emory University mempelajari respons tubuh yang terjadi saat seseorang alami fobia lubang.

Para peneliti ini menggunakan teknologi pemerikasaan mata guna mengetahui respons pupil mata saat para relawan melihat 60 gambar yang terdiri dari gambar hewan berbahaya, pemicu trypophobia, dan gambar netral atau hewan yang tidak berbahaya.

Hasil penelitian itu menunjukkan, ketika gambar hewan berbahaya itu ditunjukkan, pupil mata akan menjadi lebih besar sebagai respons terhadap rasa ketakutan.

Sementara, saat relawan ditunjukkan gambar pemicu trypophobia, pupil mata menjadi lebih kecil sebagai respons atas rasa jijik.

Saat rasa jijik itu muncul, detak jantung dan pernapasan menjadi lebih lambat.

Hal ini terjadi karena tubuh tengah mempersiapkan diri untuk bahaya yang akan terjadi.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan adanya pola lubang reguler yang memicu timbulnya trypophobia ini membuat manusia enggan melihat hal tersebut.

Sebab, pola itu menyerupai parasit atau penyakit menular.

Penyebab trypophobia

Dalam publikasi Psychological Science, seorang psikolog dari University of Essexs, Arnold Wilkins mengungkapkan, penyebab trypopohbia bersifat adaptif evolusioner.

Artinya, manusia secara alamiah menghindari hal-hal yang bisa membahayakan dirinya.

Sementara, studi jurnal Cognition and Emotion yang dipublikasi pada 2018 mengungkapkan, ketakutan ini muncul karena berevolusi dari respons masyarakat terhadap penyakit.

Masyarakat menganggap trypophobia ini tidak menimbulkan rasa takut, melainkan rasa jijik.

Rasa takut dan rasa jijik memiliki pengaktifan sistem saraf yang berbeda.

Rasa takut itu muncul saat Anda melihat ular atau hewan berbahaya lain yang membuat tubuh memiliki modus berperang atau lari.

Sementara, jika ada rasa jijik, tubuh akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatetik yang membuat tubuh rileks sebagai upaya hemat energi.

(Sumber: Kompas.com/ Gloria Styvani Putri, Shierine Wangsa Wibawa, Monika Novena)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi