Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Anaknya Cerdas Seperti BJ Habibie dengan Stimulasi Dini, Berikut Caranya

Baca di App
Lihat Foto
DOK. KEMENRISTEKDIKTI/BONI AGUSTA
DOk. KEMENRISTEKDIKTI/BONI AGUSTA
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Meski telah meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019), Presiden ketiga RI, BJ Habibie, menyisakan kenangan tersendiri di hati masyarakat.

Sumbangsihnya yang besar terhadap kemajuan bangsa membuat sosok pria kelahiran Parepare 83 tahun silam ini tak akan pernah luntur di benar masyarakat Indonesia.

Habibie identik dengan cerminan orang pintar dan cerdas. Bahkan, banyak orangtua berharap anak-anak mereka bisa tumbuh cerdas dan pintar seperti Habibie.

Hal ini pun juga diakui oleh Gubernur Jwa Barat, Ridwan Kamil. Baginya, Habibie merupakan guru bangsa yang kiprahnya patut diteladani.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau ibu-ibu nanya ke anaknya pasti dibilang harus pinter kayak Pak Habibie, saya juga dulu mengalami momen-momen itu. Citra orang pintar cerdas itu Pak Habibie dan beliau juga guru bangsa kita, bahkan saya sangat kehilangan," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, dikutip dari Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil: Citra Orang Pintar dan Cerdas Itu Pak Habibie

Faktor Keturunan

Menurut dokter spesialis anak, Soedjatmiko, kecerdasan anak biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan.

Seorang anak yang memiliki orangtua cerdas akan menjadi anak yang cerdas juga apabila didukung oleh faktor lingkungan yang memadai, seperti pendidikan formal di sekolah.

Stimulasi dini yang diberikan orangtua juga mempengaruhi kecerdasan seorang anak. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi dan diberikan sejak dini.

Lalu, apa itu stimulasi dini dan apa manfaatnya untuk anak-anak?

Melansir Hello Sehat, stimulasi dini merupakan rangsangan yang diberikan sejak bayi baru lahir. Bahkan, rangsangan tersebut sebaiknya diberikan sejak bayi masih dalam usia janin enam bulan.

Stimulasi dini sebaiknya dilakukan setiap hari agar merangsang semua sistem indra sang buah hati.

Rangsangan yang diberikan secara terus menerus ini dapat memacu kecerdasan anak, mulai dari logika matematika, kematangan emosi, kemampuan komunikasi dan berbahasa, hingga kecerdasan musikal.

Baca juga: Mengenang Habibie, dari Dunia Dirgantara hingga Kecamannya terhadap Musik Rap

Waktu untuk memberikan stimulasi

Stimulasi dini sebaiknya diberikan setiap orangtua setiap memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan sang anak, seperti saat memandikan, mengganti popok atau menyusui dan menyuapi makanan.

Stimulasi ini harus diberikan dalam suasana menyenangkan tanpa paksaan dan jangan tebruru-buru.

Hindari emosi negatif saat memberikan stimulasi seperti marah atau bosan karena anak dapat mengingatnya dan menimbulkan ketakutan dalam dirinya.

Bentuk stimulasi dini

Setiap tahap usia stimulasi dini yang diperlukan oleh seorang anak berbeda-beda. Berikut bentuk simulais dini yang bisa diberikan kepada anak sesuai tahap usia:

- 0 hingga 3 bulan

  • Berikan pelukan, gendongan atau menatap matanya agar memberi rasa nyaman, aman, dan menyenangkan.
  • Ajak dia tersenyum, berbicara.
  • Membunyikan berbagai suara atau musik secara bergantian.
  • Menggantung dan menggerakan benda berwarna mencolok di depan sang anak.
  • Menggulingkan anak ke kanan dan ke kiri.
  • Mendorong anak untuk tengkurap dan telentang.
  • Merangsang anak agar meraih dan memegang mainan.

- 3 hingga 6 bulan

  • Bermain “cilukba”.
  • Melihat wajah anak di depan cermin.
  • Mendorong anak untuk tengkurap, telentang bolak balik, dan duduk.

- 6 hingga 9 bulan

  • Memanggil nama sang anak.
  • Mengajaknya bersalaman dan tepuk tangan.
  • Membacakan buku cerita.
  • Merangsang anak duduk.
  • Melatih anak berdiri dengan berpegangan.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal N250 Gatot Kaca, Pesawat Pertama Indonesia Karya Habibie

- 9 hingga 12 bulan

  • Mengulang-ngulang menyebutkan panggilan orangtua dan orang-orang di sekitarnya seperti, “Ayah”, “Ibu”, atau “Kakak”.
  • Memasukkan mainan ke dalam wadah.
  • Membiasakan anak minum dari gelas.
  • Menggelindingkan bola.
  • Melatih anak berdiri dan berjalan berpegangan.

- 12 hingga 18 bulan

  • Latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna.
  • Menyusun kubus, balok, dan puzzle.
  • Memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadahnya.
  • Bermain dengan boneka, mobil-mobilan, dan rumah-rumahan.
  • Melatih berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, naik tangga, menendang bola, melepas celana
  • Mendorong bayi agar memahami dan melakukan perintah sederhana (misalnya pegang ini, masukkan ini, ambil itu)
  • Menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.

- 18 hingga 24 bulan

  • Menanyakan, menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh.
  • Menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang dan benda di sekitar rumah.
  • Mengajak berbicara tentang kegiatan sehari-hari.
  • Latihan menggambar garis.
  • Mencuci tangan.
  • Memakai celana dan baju.
  • Bermain melempar bola dan melompat.

- 2 hingga 3 tahun

  • Mengenal dan menyebutkan warna.
  • Menggunakan kata sifat dan menyebutkan nama temannya.
  • Menghitung benda.
  • Memakai baju.
  • Menyikat gigi.
  • Bermain kartu, boneka, atau masak-masakan.
  • Menggambar garis, lingkaran, atau manusia.
  • Latihan berdiri dengan satu kaki (keseimbangan).
  • Belajar buang air kecil atau besar di toilet.

- Usia Balita

Saat anak telah mencapai usia balita, stimulasi diarahkan untuk kesiapan bersekolah seperti memegang pensil, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, memahami perintah sederhana, dan kemandirian, berbagi dengan teman, dan sejenisnya.

Baca juga: 5 Kalimat Inspiratif BJ Habibie

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Hello Sehat
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi