Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap dan Karhutla Riau, Peristiwa Tahunan yang Selalu Berulang...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/IDON
Kabut asap makin pekat di Pekanbaru, Riau, dengan jarang pandang sekitar 300 meter, Jumat (13/9/2019).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau selalu terulang setiap tahunnya.

Beberapa hari terakhir, kabut asap pekat kembali melanda Pekanbaru, Riau.

Bahkan, ada imbauan agar anak-anak dan orangtua tak keluar rumah.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (12/9/2019), akibat kabut asap yang pekat di Riau, jarak pandang bahkan hanya berkisar 800 meter.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera, Amral Fery, seperti dikutip dari Kompas.id , Jumat (13/9/2019), menyebutkan, pencemaran udara di delapan wilayah Riau sudah berada di atas angka 300 atau level berbahaya bagi manusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral soal Alat Pengukur Kualitas Udara yang Bertuliskan Tinggalkan Riau, Ini Penjelasannya...

Angka ini didapatkan berdasarkan pengamatan peralatan pemantau cuaca yang telah dianalisis dalam angka ISPU.

Peristiwa tahunan

Kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan di Riau bukan terjadi kali ini saja.

Peristiwa ini selalu berulang setiap tahunnya. Kilas balik, pada 2015, hutan di kawasan Riau pernah mengalami kebakaran yang cukup parah yang juga mengakibatkan terjadinya kabut asap.

Saat itu, kebakaran yang terjadi mengakibatkan 5.595 hektar lahan dan hutan terbakar.

Dampaknya, perekonomian Riau lumpuh, sekolah diliburkan, bandara tutup, dan ribuan warga terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Pemberitaan Kompas.id, 14 Agustus 2019, menyebutkan, pada 2015 kabut asap mengakibatkan lebih dari 600.000 orang menderita ISPA, dan 9 orang anak di Riau serta Sumatera Selatan dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Menhub Klaim Kabut Asap Riau dan Kalimantan Tak Ganggu Penerbangan, Ini Faktanya

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi pada 2016.

Luasan lahan yang terbakar bahkan mencapai 2.348 hektar.

Sementara, pada 2017, luasan lahan yang terbakar lebih rendah dari 2016.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, sedikitnya 1.052 hektar lahan dan hutan di Provinsi Riau terbakar.

Pada 2018, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau medio Januari-April 2018, kebakaran mencapai 1.647,36 hektar.

Sementara, hingga November 2018, kebakaran yang terjadi di Riau mencapai 5.776,46 hektar.

Adapun, selama 2019, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, selama 12 hari, area hutan dan lahan di Riau yang terbakar seluas 108,5 hektar.

Baca juga: Menhub Klaim Kabut Asap Riau dan Kalimantan Tak Ganggu Penerbangan

Secara keseluruhan, tahun 2019 menjadi kebakaran paling parah.

Data 1 Januari-9 September 2019 menunjukkan, kebakaran hutan dan lahan di Riau luasnya mencapai total 6.464 hektar.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di lima kabupaten dan kota.

Kebakaran paling luas terjadi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yakni 82 hektar. Wilayah lain yakni Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kampar, dan Kota Pekanbaru

Hingga hari ini, Jumat (13/9/2019), upaya pemadaman karhutla terus dilakukan oleh tim satgas darat yakni TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan dibantu perusahaan swasta.

Jumlah personel yang dikerahkan mencapai ribuan.

(Sumber: Kompas.id, Kompas.com)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi