Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Donor Kornea Mata Habibie, Apakah Bisa Mata Manusia Didonorkan? Berikut Penjelasannya..

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi mata
|
Editor: Sari Hardiyanto


KOMPAS.com - Berembus kabar Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie telah mendonorkan kornea matanya untuk putranya Thareq Kemal Habibie sebelum dikebumikan.

Pasalnya, mata kanan Thareq rusak sejak 12 tahun silam. Namun belakangan informasi tersebut diketahui bohong.

Putra sulung Habibie, Ilham Akbar Habibie mengatakan penyakit yang diderita Thareq adalah glaukoma. Penyakit ini disebabkan oleh gejala gula yang tinggi sehingga merusak retina mata.

Dia mengatakan retina mata yang rusak tidak bisa diganti lagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas apa itu donor mata, dan apakah bisa manusia mendonorkan kornea matanya?

Dilansir dari organdonation.nhs.uk, situs layanan transplantasi organ di Inggris menjelaskan hampir semua orang dapat mendonorkan mata mereka.

Namun yang didonorkan bukanlah bola mata utuh, namun hanya kornea saja.

Korneo Anda bisa sangat berharga untuk menyelamatkan penglihatan seseorang. Kebanyakan orang dapat mendonorkan kornea mereka saat mereka telah meninggal dunia.

Hal yang sama juga diungkapkan pada laman Hello Sehat. Donor mata hanya didapat dari calon pendonor yang telah meninggal dunia.

Perlu diketahui, kornea mata adalah lapisan bening di bagian terluar mata.

Kornea berfungsi membuat cahaya melewati pupil dan lensa untuk fokus ke retina agar mata dapat melihat dengan baik.

Baca juga: Ingin Anaknya Cerdas Seperti BJ Habibie dengan Stimulasi Dini, Berikut Caranya

Organisasi Donor Mata

Di Indonesia, terdapat organisasi yang mengurusi donor mata bernama bankmataindonesia.org.

Organisasi tersebut dibina oleh Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Agama, dan (alm) Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie.

Bila Anda telah meninggal dan terdaftar sebagai pendonor mata di Bank Mata Indonesia, maka ahli waris wajib memberitahukan pihak bank kurang dari 6 jam setelah calon pendonor dinyatakan meninggal dunia.

Setelah itu, pihak bank akan segera mengirimkan petugas guna melakukan operasi kecil pengambilan kornea di tempat jenazah dibaringkan.

Perlu diketahui, yang diambil hanyalah korneanya aja, bukan seluruh bola matanya.

Prosedur pengambilan kornea berlangsung kurang dari 15 menit.

Baca juga: Kepala BPPT: Habibie Lah yang Menjadi Ruh BPPT

Syarat pendonor mata

Dilansir dari laman bankmataindonesia.org, ada 10 syarat yang harus dipenuhi oleh pendonor mata:

  • Sudah di atas 17 tahun dan ikhlas tanpa paksaan dari pihak lain
  • Disetujui keluarga/ahli waris
  • Kornea calon donor jernih
  • Tidak menderita penyakit: Hepatitis, HIV, Tumor mata, Septikhemia, Sipilis, Glaukoma, Leukimia, serta tumor-tumor yang menyebar seperti: kanker payudara dan kanker leher rahim
  • Penyebab dan waktu kematian diketahui
  • Mata harus diambil kurang dari 6 jam setelah meninggal dunia
  • Endothelial vitality Minimal 2000/mm2
  • To preserve clarity: 850/mm2
  • Kornea donor harus digunakan dalam waktu kurang dari 2 x 24 jam untuk tingkat keberhasilan lebih baik
  • Kornea donor diawetkan dengan: Pendinginan, gliserin anhidrat, ruang lembab, media kultur, McKaufmann medium, atau pengawetan krio

Syarat penerima donor mata

  • Letak kerusakan kornea di bagian tengah
  • Tidak ada bentukan pembuluh darah
  • Relatif dalam keadaan tenang
  • Jaringan kornea yang keruh bebas dari perlekatan dengan jaringan lain di dalam bola mata
  • Tekanan bola mata normal
  • Kondisi air mata dan selaput lendir (konjungtiva) relatifnormal

Sebelumnya, penampilan Thareq yang seperti "bajak laut" menjadi perhatian netizen. Thareq tampil saat memberi pengumuman mengenai kondisi ayahnya, BJ Habibie, saat masih dirawat di RSPAD.

Penampilan Thareq dengan dandanan mirip bajak laut tersebut sebelumnya juga sempat terekam sewaktu pemakaman Ibu Ani Yudhoyono.

Baca juga: Keluarga Bantah Habibie Donorkan Kornea Mata untuk Putranya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi