Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal N95, Masker yang Dinilai Efektif Lindungi dari Paparan Kabut Asap

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Masker N95
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Masker N95 atau masker respirator merupakan jenis masker anti-polusi yang bisa digunakan untuk melindungi dari asap, termasuk kabut asap.

Masker N95 dapat menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.

Inilah alasan masker ini dinamakan masker N95.

Masker ini juga dapat memyaring partikel halus 2.5 PM (Particular Matter), tetapi tidak dapat menyaring gas.

Bagi seseorang yang sensitif, seperti penderita infeksi saluran pernapasan dan pekerja di luar ruangan, sangat dianjurkan untuk memakai masker jenis ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan untuk Melindungi Kesehatan Saat Kabut Asap?

Meski demikian, masker N95 ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak, ibu hamil, dan para lansia.

Hal ini karena ketatnya masker ini sehingga dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Risiko kesehatan

Seperti dikutip dari Hello Sehat, sebuah penelitian pada 2018, menemukan bahwa paparan asap kebakaran hutan memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Asap tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius pada sistem pernapasan.

Risiko itu di antaranya penyakit asma, bronkitis, pneumonia, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Tidak hanya berhenti sampai di situ, campuran gas, zat kimia, partikel debu, dan bahan-bahan lain pada asap kebakaran hutan bisa menimbulkan efek jangka pendek dan jangaka panjang bagi kesehatan.

Efek jangka pendek yang ditimbulkan oleh paparan asap kebakaran hutan bisa berupa kesulitan untuk bernapas secara normal.

Baca juga: Gara-gara Kabut Asap Tebal, Minibus Keluar Jalur hingga Terperosok

Efeknya, akan merasakan sesak napas atau napas terdengar nyaring.

Selain itu, asap tersebut juga bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan paru, iritasi mata, tenggorokan gatal, dan sakit kepala.

Adapun efek jangka panjangnya, asap kebakaran hutan beresiko menimbulkan penyakit ginjal, diabetes, masalah kesuburan, dan peningkatan tekanan darah.

Bahkan, beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan risiko gangguan saraf, seperti penyakit Alzheimer.

Seperti diketahui, kebakaran hutan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi