Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Kualitas Udara Buruk, Berikut Cara Pakai Masker yang Benar

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
ilustrasi masker
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Kualitas udara yang sedang tidak sehat di beberapa wilayah Indonesia menyebabkan berbagai masalah pernapasan. Bahkan kejadian kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan memburuknya kondisi udara di wilayah tersebut.

Untuk itu, banyak masyarakat yang mengenakan alat bantu berupa masker untuk beraktivitas. Namun banyak juga yang belum mengetahui bagaimana menggunakan masker yang benar.

Dilansir dari laman Hello Sehat, Sabtu (14/9/2019), masker tak hanya untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel akibat asap, masker hidung juga bisa dipakai oleh mereka yang mengalami penyakit infeksi pernapasan seperti flu, penumonia, bronkitis, TBC, dan penyakit lainnya.

Selain itu, masker hidung juga bisa digunakan untuk merawat pasien dengan infeksi pernapasan, mereka yang sedang mengunjungi klinik atau rumah sakit, dan para pekerja yang menangani makanan.

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk, Pemprov Sumbar Bagikan 7.000 Masker

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun sebelum menggunakan masker, ada baiknya Anda memastikan bahwa ukuran penutup hidung tersebut pas dengan wajah. Kemudian selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh masker.

Meski begitu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis masker khususnya untuk keperluan medis.

Pemberitaan Kompas.com 5 Agustus 2019 menyebutkan, terdapat beberapa jenis penutup hidung yakni masker sekali pakai, masker respirator, dan masker kain.

Masker Sekali Pakai

Untuk masker sekali pakai atau simple mask, Anda perlu memastikan jika bagian masker yang berwarna putih menghadap ke dalam dan menutupi bagian hidung serta mulut.

Lalu tarik bagian bawah masker hingga menutupi dagu. Selanjutnya, tekan bagian atas masker pada bagian hidung hingga rapat. Jangan lupa pastikan debu tidak dapat masuk melalui sela-selanya.

Seperti namanya, masker jenis ini hanya bisa digunakan selama 6 sampai 8 jam saja. Selain itu, perlu diingat jika masker sekali pakai hanya bisa digunakan saat sakit atau berada di llingkungan berpolusi dengan partikel tak lebih besar dari 10 micro.

Arsip pemberitaan Kompas.com 26 Oktober 2015 menyebutkan, masker sekali pakai terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama adalah lapisan putih yang terbuat dari bahan halus. Lapisan ini bersentuhan langsung dengan kulit.

Kemudian lapisan tengah berfungsi sebagai filter statis atau untuk menahan air liur yang mengandung kuman tersebar.

Lapisan ini terbuat daari bhan yang disebut spunbond non woven yang berfungsi untuk menghalangi air liur menyebar saat batuk maupun bersin.

Kemudian bagian terakhir adalah lapisan hijau yang merupakan material khusus untuk mencegah masuknya partikel ke saluran pernapasan. Lapisan ini merupakan bagian terluar dari masker sekali pakai.

Baca juga: Mengenal N95, Masker yang Dinilai Efektif Lindungi dari Paparan Kabut Asap

Masker Respirator

Kemudian jenis kedua adalah masker respirator. Belakangan, di media sosial, banyak orang mengenal jenis masker ini dengan nama masker N95 yang disebut lebih ampuh menangkal kualits udara buruk akibat kabut asap.

Anda bisa mengenakan masker ini dengan memosisikan respirator di depan wajah. Lalu pegang kedua tali dan pastikan posisi nose clip berada di bagian atas respirator. Jangan lupa rapatkan hingga menyentuh ke dagu.

Setelah itu, tarik respirator ke telinga, kemudian tekuk nose clip serta atur posisi agar tidak ada celah yang menyebabkan kebocoran udara. Anda bisa memastikannya dengan cara mengembuskan dan menarik napas lalu cek kebocoran di bagian hidung, pipi, dan dagu.

Namun untuk lebih memastikan, Anda bisa menggunakan parfum dan menyempotkannya pada wajah. Jika wangi parfum tidak tercium, maka pemakaiannya sudah benar.

Sama seperti masker sekali pakai, masker respirator juga tidak boleh digunakan lebih dari 6 atau 8 jam.

Masker Kain

Lalu jenis selanjutnya adalah masker kain yang kerap digunakan masyarakat berulang-ulang. Meski sering dikenakan, namun prinsip masker ini sebenarnya sama dengan simple mask. Ini artinya, masker kain tidak lebih baik dibanding masker sekali pakai maupun respirator.

Sumber: Hello Sehat, Kompas.com/Ellyvon Pranita, Bestari Kumala Dewi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi