Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Tol Jagorawi karena Pecah Ban, Ini 4 Tanda Ban Mobil Kurang Tekanan Udara

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi pecah ban: Kecelakaan tunggal di Tol Jagorawi, Minggu (15/9/2019), karena mobil mengalami pecah ban.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal mobil Suzuki APV bernomor polisi F 1196 DH yang terjadi di ruas Tol Jagorawi KM 36+600, Sentul, Kabupaten Bogor, Minggu (15/9/2019), diduga karena pecah ban.

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (15/9/2019), kecelakaan tersebut terjadi karena ban mobil bagian belakang mengalami pecah ban.

Saat pecah ban, mobil terguling dan menewaskan tiga orang.

Salah satu faktor yang menyebabkan pecah ban adalah kurangnya tekanan udara pada ban mobil.

Apa saja tanda-tanda bahwa tekanan udara pada ban mobil rendah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda tekanan udara pada ban mobil rendah:

1. Berkendara terasa lembut seperti spons

Jika Anda mengendarai mobil dan merasakan ban mobil berputar terasa lembut seperti spons,  kemungkinan tekanan udara pada ban mobil rendah.

Ketika tekanan udara pada ban berkurang, maka permukaan ban mulai mendatar dan menciptakan nuansa kenyal.

Ketika hal ini terjadi, segera bawa kendaraan Anda ke pompa bensin terdekat atau bengkel untuk menambah tekanan udara pada ban. 

2. Benturan terasa keras

Jika tekanan ban terlalu rendah, saat melaju melewati gundukan, mobil akan terasa seperti terguling.

Hal tersebut terjadi karena bantalan di dalam ruang ban berkurang.

Selain itu, mobil juga akan terasa seperti peredam kejut yang tidak berfungsi.

3. Terasa tidak sejajar

Tanda lainnya tekanan udara pada ban rendah, saat berjalan, mobil terasa tidak seimbang, seolah berat ke salah satu sisi.

Jika ban tidak memiliki jumlah tekanan udara yang sama, maka hal tersebut dapat mendorong kendaraan keluar dari jalur.

4. Bensin terasa boros

Jika saat mengemudi dan bensin pada mobil Anda terasa lebih boros dari biasanya, kemungkinan disebabkan tekanan udara pada ban rendah.

Alasannya, meningkatnya luas permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan menyebabkan meningkatnya konsumsi bahan bakar dan mengurangi jarak tempuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi