JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan sanksi teguran terhadap 13 tayangan televisi dan radio.
Sanksi tersebut diberikan karena tayangan mengandung kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, dan konflik pribadi.
Salah satu tayangan yang mendapatkan teguran KPI adalah film animasi "Big Movie Family: The SpongeBob Squarepants Movie".
Tayangan kartun atau animasi memang menjadi tontonan favorit anak-anak.
Baca juga: Studi: SpongeBob Squarepants Pengaruhi Fokus dan Kontrol Diri Anak
Manfaat kartun
Sebenarnya, adakah manfaat menonton film kartun untuk anak-anak? Jawabannya, ada. Ini beberapa manfaat menonton kartun bagi anak-anak:
1. Membantu tahap awal belajar anak
Kartun dapat membantu anak-anak memulai pembelajaran lebih awal.
Pengaruh positif kartun pada anak-anak dapat dilihat terutama dalam kartun pendidikan yang mengajarkan bentuk, angka, dan warna.
Kartun semacam itu dapat mengajar anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan interaktif, sehingga membuat belajar menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Gambar yang bergerak, berbicara, dan visual yang penuh warna membuat belajar menjadi menarik bagi anak-anak.
2. Perkembangan kognitif
Menonton kartun dapat membantu mengembangkan keterampilan kognitif anak seperti bekerja dan memori jangka panjang, perhatian berkelanjutan dan selektif, dan logika dan penalaran, pemrosesan visual, dan pendengaran.
Baca juga: SpongeBob Squarepants Ditegur KPI, Perhatikan 3 Hal Ini Saat Pilih Kartun untuk Anak
3. Perkembangan bahasa
Kartun dapat memperkenalkan anak-anak terhadap berbagai bahasa sehingga kemampuan linguistik mereka semakin berkembang.
Membiarkan mereka menonton kartun dalam bahasa ibu, misalnya, membantu mereka mempelajari bahasa dengan lebih baik.
4. Peningkatan kreativitas
Kartun dapat membantu meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak.
Anak dapat memikirkan ide-ide baru yang terinspirasi oleh kartun dan menghasilkan cerita atau karya seni baru berdasarkan kartun yang telah mereka lihat.
5. Sarana hiburan
Anak-anak menganggap kartun lucu dan sering menertawakan kejenakaan karakter kartun.
Tertawa adalah penghilang stres dan pembangun kepercayaan diri yang baik.
Selain itu, tertawa juga meningkatkan kekebalan tubuh dan menyebabkan pelepasan endorfin yang mengundang perasaan positif.
Baca juga: KPI Sanksi Spongebob, Netizen Bandingkan dengan Sinetron
6. Sarana pendidikan
Menonton kartun adalah cara yang bagus untuk mengajari anak-anak tentang adat, tradisi, sejarah, dan mitologi lokal.
Misalnya, menonton versi animasi Ramayana atau Mahabharata dapat mengajar anak-anak tentang mitologi India.
Menonton kartun tentang dongeng tradisional dapat mengajar anak-anak tentang moral, kebaikan, dan kasih sayang yang baik.
Efek negatif kartun
Di sisi lain, kartun juga bisa memberi efek negatif kepada anak. Apa saja?
Kekerasan
Menonton kartun yang menggambarkan kekerasan berpotensi mendorong anak melakukan hal yang sama dalam kehidupan nyata.
Selain itu, anak-anak mungkin percaya bahwa tidak ada yang terluka atau merasa sakit karena kartun seringkali menampilkan adegan melarikan diri tanpa cedera setelah mengalami kekerasan atau kecelakaan.
Misalnya, kartun Tom and Jerry sering menampilkan adegan saling memukul atau menyebabkan satu sama lain jatuh dari ketinggian tanpa ada konsekuensi nyata.
Kurang empati
Ada beberapa kartun yang menunjukkan karakter dan perilaku kasar atau tidak patuh terhadap guru dan orangtua.
Anak-anak dapat meniru perilaku ini dan menantang orangtua atau guru mereka.
Bahasa yang kasar
Kartun sering kali menyertakan bahasa yang tidak cocok untuk anak-anak.
Anak-anak mudah dipengaruhi dan meniru, sehingga membuat mereka turut menggunakan bahasa yang buruk yang mereka serap dari kartun.
Tidak bersosialisasi
Ada beberapa kartun yang mendorong perilaku antisosial dan memberikan pesan yang salah kepada anak-anak.
Ada beberapa kartun yang mengandung sindiran seksual, mendorong agresi, dan mempromosikan perilaku nakal.
Hal ini dapat memengaruhi perilaku anak dan membuat mereka berpikir normal untuk menjadi agresif, manja, atau nakal.
Masalah kesehatan
Terlalu banyak duduk di depan layar televisi karena menonton kartun dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan karena tidak aktif dan gaya hidup yang menetap.
Risiko kesehatan itu di antaranya obesitas, masalah penglihatan, dan kekurangan nutrisi karena kebiasaan makanan yang buruk.
Peran buruk
Anak-anak sering mengidolakan karakter kartun favorit mereka dan melakukan peniruan serta bercita-cita untuk menjadi seperti tokoh kartun idolanya.
Seringkali, objek kekaguman mereka bisa menjadi panutan yang menyesatkan sehingga mendorong kebiasaan atau menunjukkan perilaku tidak sensitif terhadap sesama makhluk.
Dampak kartun semacam ini bisa membuat anak menjadi tidak komunikatif dan antisosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.