Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Kasus Kebocoran Data, Lion Air Harus Transparan

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi data
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus kebocoran data penumpang Malindo Air, yang berada di bawah naungan Lion Air Group, menjadi perhatian publik.

Salah satu yang disoroti terkait perlindungan terhadap data pribadi penumpang.

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) dan DigitalReach memberikan tanggapan mengenai kebocoran data penumpang pesawat ini, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto mengatakan, pemerintah di tiga negara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia harus segera menyelidiki dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan kasus kebocoran data tersebut.

Ketiga negara ini menjadi ruang lingkup operasi anak perusahaan Lion Air, yaitu Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menyoal Perlindungan Data Pribadi dari Bocornya Data Pengguna Facebook hingga Penumpang Malindo Air...

Damar menjelaskan, PT Lion Air dan anak perusahaannya, seperti Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air harus bertanggung jawab atas jutaan data konsumen yang bocor ke publik.

"Lion Air harus transparan dalam menangani insiden kebocoran data ini," kata Damar kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Menurut Damar, setidaknya 35 juta informasi data pribadi konsumen Thai Lion Air, Malindo Air, dan Batik Air dilaporkan bocor.

"Informasi tersebut mencakup nama lengkap, tanggal lahir, nomor telepon, alamat email, dan nomor paspor serta tanggal kedaluwarsanya dan lainnya," ujar Damar.

Damar mengatakan, informasi ini dilaporkan telah diunggah di forum daring yang khusus membagikan data sejak 10 Agustus 2019.

Penyebabnya masih belum diketahui hingga kini.

Baca juga: Lion Air Pastikan Data Penumpang Asal Indonesia Aman

“Kami benar-benar khawatir tentang insiden ini untuk masyarakat Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Masih belum jelas bagaimana Lion Air, dan anak perusahaannya akan memecahkan kebocoran data ini dan bagaimana mereka akan bertanggung jawab kepada publik,” kata dia.

Damar memaparkan, meski data yang bocor tidak menyangkut masalah keuangan, tetapi data-data yang bocor ini bisa disalahgunakan secara ilegal di dark web atau tindakan lainnya.

Kebocoran data, lanjut Damar, juga tak baik bagi reputasi perusahaan dan berdampak dalam jangka panjang tanpa tindakan dan perlakuan yang tepat.

Damar mengatakan, kasus kebocoran data jangan sampai terjadi lagi.

Penyelidikan menyeluruh

Atas kasus kebocoran data konsumen ini, DigitalReach, sebuah organisasi nirlaba yang mencari hubungan antara hak asasi manusia dan teknologi di Asia Tenggara dan SAFEnet, organisasi yang memperjuangkan hak-hak digital di Asia Tenggara, menuntut beberapa poin.

Pertama, Lion Air dan anak perusahaannya harus menyelidiki insiden ini secara menyeluruh dengan upaya untuk melindungi informasi pribadi pelanggan.

Penyelidikan menyeluruh ini akan membantu perusahaan memahami penyebab dan kelemahan dalam keamanan sibernya.

Dengan demikian, perusahaan dapat mencari bantuan para ahli untuk mencegah insiden yang sama terulang.

Hasil investigasi yang dilakukan harus diungkapkan kepada publik untuk memastikan upaya perusahaan dalam perlindungan data pribadi.

Baca juga: Data Bocor, Ini Saran Lion Air Group ke Penumpang

Kedua, Lion Air dan anak perusahaannya diminta mengungkapkan bagaimana perusahaan telah menghapus data yang bocor dari platform daring yang memuat data itu.

Hal ini dilakukan agar kekhawatiran konsumen berkurang, serta memastikan data pribadi konsumen yang terkena dampak telah ditangani secara profesional.

Ketiga, Lion Air dan anak perusahaannya harus mencari solusi untuk konsumen yang terkena dampak.

Keempat, Lion Air dan anak perusahaannya harus mengungkapkan kepada publik tentang bagaimana perusahaan berencana untuk mencegah insiden tersebut terjadi lagi di masa depan.

Kelima, Pemerintah Thailand, Malaysia, dan Indonesia diminta untuk menyelidiki kebocoran data Lion Air ini dan harus mengevaluasi bagaimana Lion Air dan anak perusahaannya akan menangani insiden pelanggaran data mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi