Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Rendang Berisi Narkoba Ternyata di Nigeria, Ini Penjelasannya...

Baca di App
Lihat Foto
Twitter: Hanes234, JUSTICE (Revolutionary)
Video rendang berisi narkotika ramai dibicarakan di media sosial sejak Kamis (19/9/2019)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tampilan rendang yang dibelah berisi gelondongan plastik yang diduga merupakan obat-obatan terlarang tersebar di media sosial Twitter sejak Kamis (19/9/2019).

Video berdurasi 45 detik ini telah di-retwit sebanyak lebih dari 23.100 kali dan telah disukai sebanyak 17.600 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Beberapa warganet mengira, video tersebut terjadi di Indonesia.

Namun, benarkah penyelundupan narkoba berisi rendang tersebut terjadi di Indonesia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistyo Pudjo mengungkapkan bahwa video itu terjadi di Nigeria, Afrika Barat.

Namun, pihaknya belum tahu di mana dan kapan terjadinya tindakan pemotongan daging berisi gelondongan narkoba berbungkus plastik itu.

"Untuk tempat dan waktu kejadian, saya juga tahunya dari berita Nigeria. Silakan cek ke Jacarandafm," ujar Pudjo saat dikonfimasi Kompas.com, Jumat (20/9/2019) malam.

Jacarandafm adalah stasiun radio Afrika Selatan yang siarannya menjangkau Gauteng, Limpopo, Mpumalanga, dan Provinsi North West.

Adapun dalam pemberitaan Jacarandafm, artikel disebutkan dalam judul "Drugs Inside Cooked Meat".

"Sudah ketahuan, (kejadiannya) di Nigeria. Saya juga tahunya dari berita Nigeria www.jacarandafm.com dengan judul 'Drugs Inside Cooked Meat'," ujar Pudjo.

Sebelumnya, video pemotongan daging yang berisi gelondongan obat terlarang diunggah oleh pengguna Twitter bernama Yusuf Abramjee, @Abramjee pada Senin (16/9/2019).

Yusuf Abramjee adalah seorang konsultan yang juga menjabat sebagai Direktur Komunikasi Global Crime Stoppers International (CSI).

Melalui akun Twitter-nya, Abramjee menuliskan: "How criminals smuggle drugs! (Bagaimana penjahat menyelundupkan narkoba)."

Atas unggahan tersebut, twit Abramjee mendapat respons sebanyak 2.100 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 1.900 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Pudjo mengatakan bahwa setelah viral di akun Twitter Yusuf Abramjee dan diberitakan di stasiun radio Afrika Selatan, Jacarandafm, kemudian video itu viral di Indonesia.

Baca juga: Terjawab Sudah, Ini Fakta Viral Daging Rendang yang Berisi Narkoba

Penelusuran hingga luar negeri

Saat viral di media sosial Indonesia, Pudjo mengaku sudah mendapatkan video tersebut sejak Rabu (18/9/2019).

Lalu, ia menelusuri sumber video tersebut dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mencari tahu kebenarannya.

Awalnya Pudjo mengira bahwa video tersebut berasal dari Malaysia, karena sempat terpintas logat yang digunakan seperti pelafalan bahasa Melayu.

"Saya sudah tanya ke orang Malaysia, belum tahu juga," ujar Pudjo.

Tidak menyerah di situ, Pudjo kembali meneruskan penelusuran hingga ia mengonfirmasi ke Kementerian Luar Negeri di Filipina, Thailand, dan Singapura. Namun, hasilnya tetap nihil.

"Saya tanyain ke Kementerian Luar Negeri di Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, mereka juga belum tahu," ujar Pudjo.

Ia juga sudah menanyakan kepada pihak Kepolisian RI atas beredarnya video masakan rendang yang berisi narkotika.

Hingga kini, penelusuran di mana lokasi dan kapan kejadian, serta pelaku pembungkusan narkoba dalam daging rendang masih dalam pencarian kepolisian yang bersangkutan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi