Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 5 Cara Jitu Atasi Kecanduan Nikotin di Rokok dan Vape

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Rokok dan vape sama-sama mengandung nikotin, yang merupakan zat aditif dalam tembakau.

Penelitian telah menunjukkan paparan nikotin dapat membuat otak kecanduan terhadap senyawa lainnya.

Selain menyebabkan kecanduan, nikotin juga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Pada ibu hamil, misalnya, paparan nikotin selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan janin dalam kandungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini dapat berdampak dalam jangka waktu lama bagi fungsi otak dan paru-paru bayi yang sedang berkembang.

Paparan nikotin juga dapat menyebabkan bayi mempunyai berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, bayi lahir mati, dan sindrom kematian bayi mendadak.

Paparan nikotin juga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan otak, dan efeknya berlaku untuk jangka panjang.

Dosis tinggi dari nikotin dapat menyebabkan keracunan, dengan gejala mual, muntah, kejang, dan depresi pernapasan pada kasus keracunan nikotin yang parah.

Bahkan cairan nikotin yang tertelan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak.

Baca juga: Rokok Tembakau Vs Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

Berhenti Merokok

Mereka yang sedang berusaha berhenti merokok atau menghisap vape mungkin pernah mengalami gejala kecanduan nikotin yang meliputi pusing, mulut kering, batuk, sembelit, kecemasan hingga depresi. Ini hal yang wajar terjadi.

Ketika berhenti merokok, tubuh akan merasa kehilangan “manfaat” nikotin yang memberikan kesenangan tadi. Akibatnya, kita jadi stres dan muncul hasrat untuk kembali mengisap rokok.

Untuk mengatasi hal tersebut, berikut tipsnya:

1. Cari kesibukan lain

Ketika gejala kecanduan nikotin mulai muncul, coba alihkan perhatian secepat mungkin.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, mulai dari main game, main alat musik, membaca buku, pergi jalan-jalan, atau tidur.

2. Olahraga rutin

Nikotin memang dapat membangkitkan suasana hati yang kacau. Itu sebabnya, banyak orang yang sedang emosi atau marah melampiaskannya dengan merokok atau menghisap vape. Padahal, efek ini hanya sementara dan justru membuat kita kecanduan nikotin.

Untuk mengendalikan suasana hati, sebaiknya kita berolahraga. Cukup 30 menit olahraga setiap hari bisa mengalahkan rasa lelah dan stres setelah berhenti merokok.

Olahraga dapat meningkatkan endorfin, yaitu hormon kebahagiaan, yang bisa membuat kita jauh lebih tenang.

Baca juga: Rokok Tembakau Vs Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

3. Istirahat yang cukup

Tidur akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengeluarkan sisa nikotin dan racun dari rokok.

Selain itu, kita mungkin merasa cepat lelah dan tidak bertenaga setelah berhenti merokok. Ini hal yang normal karena tubuh bekerja lebih keras untuk menghilangkan efek kecanduan nikotin. Sebagai solusi, pastikan kita mendapatkan istirahat yang cukup.

4. Kendalikan stres

Stres adalah salah satu efek kecanduan nikotin yang paling sering menggoda seseorang untuk kembali merokok.

Banyak orang percaya merokok bisa membantu menghilangkan stres, padahal kenyataannya ini hanya efek sementara saja.

Padahal, ada banyak cara sehat yang terbukti ampuh meredakan stres setelah berhenti merokok. Misalnya dengan olahraga, berkebun, menonton film, atau sesederhana latihan pernapasan. Meditasi juga dapat membantu kita menghalau stres tanpa harus merokok.

5. Beri hadiah untuk diri sendiri

Setelah berhasil mengalahkan gejala kecanduan nikotin, jangan lupa beri hadiah untuk diri sendiri.

Tak perlu mengeluarkan banyak uang, kita bisa memberi hadiah pada diri sendiri dengan berendam air hangat, menonton film, atau pergi liburan ke pantai.

Yang terpenting, pastikan hadiah tersebut menjadi sesuatu yang istimewa dan berharga untuk kita.

Cara ini akan membuat kita lebih semangat untuk berhenti merokok. Perlahan-lahan, gejala kecanduan nikotin akan berkurang sampai hilang total.

Baca juga: Di 9 Negara Ini, Vape Dilarang!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Hello Sehat
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi