Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Bisa Kecanduan Nikotin?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi rokok
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Meski telah diketahui efek negatifnya, banyak orang yang masih sulit melepaskan diri dari gaya hidup merokok.

Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, perokok aktif Indonesia mulai dari usia 10 tahun ke atas berkisar hingga 66 juta orang.

Padahal, angka kematian akibat rokok di indonesia telah mencapai 200 ribu kasus per tahunnya.

Memang susah untuk menghentikan kebiasaan merokok atau menghisap vape. Baik rokok atau vape (rokok elektrik), keduanya sama-sama mengandung nikotin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikotin inilah yang menghasilkan efek kecanduan. Lalu, bagaimana cara kerja nikotin dalam tubuh kita?

Ketika seseorang menghirup asap rokok, nikotin disuling dari tembakau dan dibawa oleh partikel asap ke dalam paru-paru yang kemudian akan diserap dengan cepat ke dalam vena pulmonaris paru.

Setelah itu, partikel nikotin memasuki sirkulasi arteri dan bergerak menuju otak.

Nikotin dengan mudah mengalir ke jaringan otak, di mana partikel-partikel ini akan mengikat reseptor nAChRs, reseptor ionotropik (ligand-gated ion channel) yang terbuka untuk memungkinkan kation seperti sodium dan kalsium melewati membran dalam menanggapi lebih banyak pengikatan utusan kimia, seperti neurotransmitter.

Salah satu neurotransmiter ini adalah dopamin, yang dapat meningkatkan mood dan mengaktifkan perasaan senang.

Baca juga: Kenali 5 Cara Jitu Atasi Kecanduan Nikotin di Rokok dan Vape

Efek Candu

Efek nikotin dalam tembakau inilah yang menghasilkan efek candu.

Pada sebagian orang, merokok bisa sangat cepat menyebabkan ketergantungan nikotin walaupun dikonsumsi hanya dalam jumlah kecil.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala kecanduan nikotin:

1. Tidak bisa berhenti merokok.

2. Mengalami perubaan fisik atau suasana hati saat mencoba untuk berhenti merokok

3. Tetap merokok walaupun memiliki masalah kesehatan.

4. Kita lebih mementingkan untuk bisa merokok daripada melakukan aktivitas sosial maupun rekreasional.

Untuk mengatasi efek kecanduan nikotin, kita bisa menggunakan produk alternatif nikotin seperti permen karet nikotin atau koyo nikotin.

Produk-produk ini menghasilkan perubahan fisiologis yang lebih bisa ditoleransi daripada efek sistemik produk berbahan dasar tembakau.

Umumnya, produk tersebut juga menyuplai pengguna dengan kadar nikotin yang jauh lebih rendah daripada sebatang rokok.

Obat-obatan resep dokter seperti bupropion dan varenicline juga bisa mengatasi efek kecanduan nikotin.

Bupropion tidak mengandung nikotin tetapi dapat menanggulangi keinginan pasien untuk merokok.

Sementara itu, varenicline adalah obat yang akan menargetkan ketergantungan otak terhadap nikotin dengan cara memblokir asupan nikotin sebelum sampai ke dalam membran otak dan menurunkan hasrat merokok.

Selain kedua cara di atas kita juga harus mulai menerapkan perubahan gaya hidup yang lebih positif demi kesehatan kita.

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Hello Sehat
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi