Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Gelar Aksi Protes Menuntut Presiden Mesir Mundur

Baca di App
Lihat Foto
Getty Images/iStockphoto/champc
ilustrasi massa
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Ribuan orang menggelar aksi protes di Tahrir Square, Kairo, Mesir dan beberapa wilayah lain pada Jumat (20/9/2019) sore wktu setempat.

Melansir Aljazeera, aksi protes tersebut menuntut agar Presiden Abdel Fattah El-Sisi mundur dari jabatannya.

Pihak keamanan Mesir menembakkan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di Tahrir Square.

Mereka juga menutup beberapa akses jalan menuju lokasi itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa sumber bahkan menyebutkan pihak polisi telah menangkap beberap orang.

Aksi serupa juga terjadi di beberapa tempat lain di Kairo, seperti Ramses Square, Spinx Square, dan Syubra al-Khaymah.

Selain di Kairo, aksi protes yang menunut presiden mundur juga dilakukan di Alexanderia, Suez, Garbiyyah, Syarqiyyah, Daqahliah, Dimyat, Mathruh, dan Bani Syuaib.

Aksi itu dilatarbelakangi oleh penangkapan seorang artis dan pengusaha Mesir, Muhammad Ali.

Ali sebelumnnya telah mengunggah beberapa video kritikan terhadap Presiden Sisi.

Dalam video itu, Ali seolah membongkar tindak korupsi yang dilakukan oleh Sisi dan istrinya, serta beberapa pejabat militer.

Ia juga menuduh para pejabat menyalahgunakan dana publik untuk proyek-proyek pribadi mereka.

Oleh karena itu, ia menyerukan untuk menentang rezim Sisi.

Aksi yang terjadi pada Jumat sore itu menjadi salah satu aksi terbesar setelah revolusi 2011.

Seperti diketahui, Abdel Fattah el-Sisi menjadi presiden Mesir sejak tahun 2014.

Dalam perjalanannya menjadi presiden, Sisi telah berhasil membangun Terusan Suez Baru.

Pembangunan ini diharapkan mampu menggenjot pendapatan negara.

Meski demikian, Sisi juga banyak menerima kritikan karena beberapa kebijakannya yang dinilai membungkam kebijakan publik.

Ia juga mendapat banyak sorotan saat terjadi kecelakaan kereta api di Kairo pada Februari 2019 lalu dan yang menewaskan 10 orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi