Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Cikini Pindah ke Ragunan, Kisah Kebun Binatang Pertama di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/PAT HENDRANTO
Kebun Binatang Ragunan, 5Oktober 1976.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Tahukah Anda, kebun binatang pertama di Indonesia?

Jawabannya, Kebun Binatang Ragunan. Kebun binatang ini awalnya berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat. Telah ada sejak 1864.

Pada 1964, kebun binatang berpindah lokasi, dari Cikini ke Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ada banyak cerita menarik tentang kebun binatang pertama di Indonesia ini. Ini kisahnya...

***

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberitaan Harian Kompas, 7 Juli 1981, berjudul "Kisah Kebon Binatang R. Saleh", menyebutkan, pelukis Raden Saleh berhubungan akrab dengan ambtenaar Belanda.

Disebutkan pula bahwa Raden Saleh memiliki taman satwa dan kebun binatang yang arealnya kini dikenal dengan nama Cikini dengan ujung batas RS Cipto, Salemba.

Sementara itu, menurut pemberitaan Harian Kompas, 30 Maret 2015, Taman Margasatwa Ragunan yang awalnya berlokasi di Cikini terinspirasi Raden Saleh dan berada di atas lahan seluas 10 hektar milik Raden Saleh.

Lokasinya di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat, dengan nama Planten en Dierentuin yang artinya tanaman dan kebun binatang.

”Raden Saleh cinta pada hewan dan tumbuhan. Dia tak hanya memelihara dan merawat (binatang), tetapi juga meneliti. Mereka sumber inspirasinya saat melukis,” kata Pelaksana Petisi Raden Saleh 2005 dan 2015, Dayan D Layuk Allo, dikutip dari Harian Kompas, 30 Maret 2015.

Menurut Dayan, Raden Saleh terinspirasi mendirikan kebun binatang itu saat menempuh pendidikan di London, Inggris.

Kala itu, pengelolanya adalah Cul-turule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia atau Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia.

Kemudian, namanya berubah menjadi Kebun Binatang Cikini pada 1949.

Pindah ke Ragunan

Dalam perjalanannya, Cikini dianggap tak lagi cocok menjadi lokasi bagi taman margasatwa.

Ragunan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi pilihan lokasi baru kebun binatang.

Areal lahan yang dipersiapkan seluas 30 hektar.

Pemindahan secara resmi berlangsung pada Juni 1964 dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Saat diresmikan, kebun binatang ini berdiri di tanah seluas 85 hektar yang dilengkapi dengan karantina untuk binatang dan kandang.

Untuk mendukung kemudahan masyarakat menuju Ragunan, perusahaan swasta memberikan dukungan i antaranya ada yang bersedia menyediakan angkutan bus dari Jakarta ke Ragunan.

Usai diresmikan, sumbangan hewan dari berbagai pihak ramai berdatangan.

Harian Kompas, 5 Oktober 1968 memberitakan, ada hewan unik yang disumbangkan oleh Brigjen Bintaro.

Ia menyumbangkan ular berkaki empat (Tiligua Gigas) yang berasal dari Irian Barat.

Untuk mengembangkan kebun binatang ini, Harian Kompas, 6 Januari 1971, memberitakan, Pemprov Jakarta memperluas area tersebut menjadi 200 hektar tahun 1971.

Sejak berpindah ke Ragunan, kebun binatang ini tak pernah sepi dari wisatawan.

Dikutip dari Harian Kompas, 5 Februari 1976, pengunjung Kebun Binatang Ragunan dalam satu tahun hampir mencapai satu juta pengunjung.

Hal itu tak lepas dari upaya pemerintah yang terus melakukan pembenahan dan perbaikan kualitas wisata.

Meski tak seramai dulu, kebun binatang pertama di Indonesia itu masih bertahan hingga saat ini di tengah gempuran wisata-wisata modern. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi