Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di Jambi, Polisi Tetapkan 37 Tersangka

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/ama
Foto udara jalur alternatif mudik lintas barat Jambi-Sumbar di Petajen, Bajubang, Batanghari, Jambi, Senin (20/5/2019).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jambi telah menetapkan setidaknya puluhan pelaku perorangan dan satu perusahaan sebagai tersangka terkait kasus pembakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Kuswahyudi Tresnadi mengatakan pihaknya telah menetapkan setidaknya 37 tersangka terkait kasus karhutla. Dari puluhan tersangka tersebut ada 1 perusahaan yang diduga terlibat atau sengaja melakukan pembakaran.

"Sudah ada 37 tersangka pelaku pembakaran hutan. Untuk korporasi inisialnya PT. M," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Saat ini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Minggu (22/9/2019) sekitar pukul 11.00 WIB, kebakaran hutan di Jambi masih berlangsung.

Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK), Djati Witjaksono mengatakan luasan lahan yang terbakar di Jambi mencapai 11.022 hektare.

Data tersebut, imbuhnya merupakan data citra satelit sejak Januari hingga Agustus 2019. Perinciannya, luas tanah mineral sejumlah 5.218 hektare dan lahan gambut seluas 5.804 hektare.

"Data kebakaran tidak bisa dikira-kira pakai pandangan mata, harus diukur di lapangan dan dipadukan engan analisis foto citra landsat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Baca juga: Mengenal Kalsium Oksida untuk Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Penambahan Personel

Sementara itu, Kapenrem 042/Garuda Putih (Gapu) Mayor Inf Firdaus mengatakan pihaknya bersama seluruh instansi, mulai dari TNI, Polri, BPBD, stakeholder dan Manggala Agni terus berupaya maksimal melakukan upaya pemadaman api di Jambi utamanya.

"Upaya darat sudah kita lakukan. Namun kendala banyak, seperti angin, kita juga sudah bombing, tapi asap tebal sehingga susah," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Kendala pemadaman, imbuhnya kian sulit lantaran terjadi di musim kemarau. Sehingga keberadaan atau pasokan air yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kanal-kanal dan parit-parit cacing yang bisa dimanfaatkan untuk memadamkan api berkurang.

"Ini kan musim kemarau sehingga air kering. Kita buat kanal parit-parit cacing untuk menyekar, kalau ada air kita ambil dari situ," katanya lagi.

Saat disinggung terkait personel, Sabtu (21/9/2019) tim satgas gabungan penanganan karhutla Jambi telah mendapatkan tambahan 100 personel dari anggota PPRC (Pasukan Pemadam Reaksi Cepat) dari Yonif 144/JY.

Baca juga: Soal Karhutla, Pemerintah Diminta Evaluasi Perizinan Sawit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi