Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Turun ke Jalan agar Sehat, Sudah Lama Duduk di Ruang Kelas..."

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi aksi
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangkapan layar percakapan seorang dosen yang mengizinkan mahasiswanya mengikuti aksi #GejayanMemanggil viral di media sosial.

Tak hanya memberikan izin, dosen tersebut bahkan memberikan pesan panjang yang mengingatkan bahwa mahasiswa sudah saatnya turun ke jalan untuk merespons kondisi politik.

Tangkapan layar pesan ini beredar di media sosial dan grup-grup percakapan Whatsapp.

Di media sosial, berbagai tanggapan positif disampaikan warganet atas sikap dosen bernama David Effendi.

Baca juga: Hoaks, Brawijaya dan UMM Liburkan Perkuliahan karena Ada Aksi Mahasiswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut isi pesannya:

Assalam wr wb.

Diberitahukan kepada semua mahasiswa IP UMY yang mengikuti mata kuliah saya dipersilahkan dan diizinkan mengikuti aksi menyuarakan aspirasi rakyat untuk keadilan sosial semesta (lawan korupsi, lawan pembakaran hutan, lawan kekerasan dll).

Untuk jadwal kuliah semua kelas saya dalam sepekan ini saya majukan besok jadwalnya dan dilaksanakan di gejayan dalam kerumunan aksi solidaritas #GejayanMemanggil.

Jika mahasiswa meliput kegiatan aksi tersebut atau menuliskan gagasan ide terkait aksi turun jalan besok dapat dikonversi menjadi tugas yang bernilai tinggi bagi kelulusan mata kuliah.

Turun ke jalan agar sehat
Sudah lama duduk di ruang kelas saatnya mencari teman dan menyapa realitas kehidupan politik.

Selamat merayakan demokrasi, selamat menyuarakan nurani,
Dan sampai ketemu di Jalan Gejayan

Salam
David Efendi

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (23/9/2019), David Efendi yang merupakan Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, membenarkan bahwa pesan itu berasal darinya.

"Iya itu saya membuat dan saya mendukung agar mahasiswa ikut berproses dalam konteks politik yang lebih nyata," kata David, yang juga Direktur Riset di Pusat Studi Muhammadiyah.

Baca juga: UGM Keluarkan Surat Edaran Tak Dukung Aksi #GejayanMemanggil

Dengan memberikan izin untuk para mahasiswanya mengikuti aksi, David berharap agar mahasiswa terlatih idealis, kritis, dan punya jejaring dengan elemen masyarakat sipil.

Selain itu, ia berharap mahasiswa tidak menjadi kelompok yang mengambang dan abai terhadap persoalan nasional.

"Banyak agenda yang sangat penting dan perlu dikonsolidasikan dan ini merupakan proses demokrasi yang sangat alamiah," ujar dia.

Terkait aksi #GejayanMemanggil, David meminta agar berjalan dengan damai tanpa kekerasan.

"Aksi damai tanpa kekerasan akan jauh lebih punya daya ubah untuk psikologi penguasa dan massa hari ini," kata David.

"Demo harus bermartabat, penuh rasa cinta pada tanah air yang dikoyak oleh keserakahan dan banalitas rezim ekonomi politik," lanjut dia.

David menganggap viralnya pesan yang ia tulis itu sebagai bentuk otokritik bagi civitas akademik, khususnya dosen yang dinilainya berjarak dengan realitas politik.

Baca juga: Ini 7 Tuntutan yang Akan Disampaikan dalam Aksi #GejayanMemanggil

"Semua tempat adalah ruang negosiasi pengetahuan, ruang belajar yang aktual, dan hari ini ruang #GejayanMemanggil adalah ruang yang sangat baik untuk memperkuat visi dan membangun nalar literated tentang ekonomi politik," kata David.

Oleh karena itu, ia berharap para dosen memberikan izin kepada mahasiswanya untuk mengikuti aksi pada hari ini.

"Karena menyampaikan aspirasi adalah hak asasi yang sangat dilindungi oleh hukum dan kemanusiaan itu sendiri," kata David.

"Jadi tidak ada salahnya mahasiswa diizinkan untuk bergabung dan belajar untuk mengambil peran sebagai kontrol populis, kontrol rakyat terhadap negara," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi