JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah melakukan penelusuran terhadap video kekerasan terhadap anak yang viral di media sosial Twitter.
Video yang berdurasi 29 detik itu diunggah oleh beberapa akun di Twitter, salah satunya akun @gojek24jam dan telah ditonton ratusan ribu kali.
Dalam video tersebut terlihat seorang anak memukul dan menendang sejumlah anak lainnya di sebuah ruangan.
Sebagian anak yang dipukul bahkan sampai terjatuh setelah mendapatkan pukulan itu.
Pada keterangan unggahan itu disebutkan bahwa aksi pemukulan terjadi di sebuah pesantren.
Bagaimana hasil penelusuran KPAI?
Komisioner KPAI Bidang Sosial dan Anak Susianah mengatakan, benar bahwa peristiwa itu terjadi di sebuah pesantren.
Baca juga: KPAI Akan Telusuri Video Viral Kekerasan terhadap Beberapa Anak
Ia menyebutkan, peristiwa itu sudah terjadi pada Mei 2018 di sebuah pesantren di Lampung.
"Sudah ditangani polisi pada 2 Juni 2018," kata Susianah kepada Kompas.com, Senin (23/9/2019) malam
Susianah mengatakan, ada 10 santri anak yang menjadi sasaran penganiayaan kakak kelas mereka.
"Sebagai obyek boneka samsak, meniru game latihan," lanjut Susianah.
Menurut Susianah, kasus itu sudah diselesaikan.
"Saat itu sekolah mengembalikan anak ke orangtua," kata dia.
Belum diketahui mengapa video peristiwa tahun 2018 itu viral kembali saat ini.
Namun, peristiwa yang terekam dalam video itu mendapatkan kecaman dan keprihatinan dari warganet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.