Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Isu Tsunami dan Gempa Besar di Ambon, BMKG Sebut Hoaks

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi sejumlah kabar yang beredar di tengah masyarakat tentang isu akan terjadi tsunami dan gempa besar di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua.

Isu ini mulai tersebar setelah terjadi gempa bermagnitudo 6,8 di Ambon pada Kamis (27/9/2019) kemarin. Masyarakat pun sempat dibuat panik karenanya.

Untuk itu, BMKG mengeluarkan tanggapan sekaligus bantahan atas isu yang beredar.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, BMKG menyebut hasil analisis kegempaan di Ambon menunjukkan kekuatan gempa susulan yang terjadi terus mengecil.

“Secara statistik, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil,” ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly dalam keterangannya.

Selanjutnya, untuk prediksi gempa berkekuatan besar BMKG selaku badan yang berkaitan dengan hal ini kembali menegaskan hingga saat ini belum ada alat yang bisa digunakan untuk memprediksi gempa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Gempa Ambon, Hingga Pagi Ini Ada 239 Lindu Susulan

Sehingga dapat dipastikan isu tersebut adalah hoaks.

“Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoaks), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa gempa bumi dengan tepat dan akurat, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya,” kata dia.

Oleh karenanya, masyarakat, khususnya di lokasi bencana gempa bumi diminta untuk tidak panik dan terpancing oleh informasi yang tidak diketahui kebenarannya.

Untuk mendapatkan pembaruan informasi terkait kondisi maupun prakiraan kondisi di wilayahnya, masyarakat diminta mengakses akun resmi BMKG agar tidak mengonsumsi informasi yang keliru dan menebar cemas.

Sejauh ini, gempa yang mengguncang Ambon sudah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang.

Data ini mengacu pada keterangan terbaru yang diberikan oleh Plh. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo pada Jumat (27/9/2019) pukul 16.50 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi