Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Pengungsi Gempa Ambon Butuh Bantuan, Popok Bayi hingga Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Ribuan warga Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku masih mengungsi di wilayah ketinggian di desa tersebut, Jumat (27/9/2019)
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com – Puluhan ribu masyarakat Ambon yang terpaksa tinggal di pengungsian akibat gema bermagnitudo 6,5 di kedalaman 10 kilometer, pada 26 September 2019 kini membutuhkan sejumlah bantuan.

Sejumlah bantuan yang urgensinya sangat tinggi saat ini disebutkan dalam keterangan tertulis dari Plh. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, Sabtu (28/9/2019) sore.

“Hingga saat ini kebutuhan mendesak yang dibutuhkan untuk para pengungsi maupun korban luka-luka meliputi tenda, terpal, makanan dan minuman, makanan bayi, makanan instan, obat-obatan, popok bayi, pembalut wanita, selimut, matras, alat penerangan, tandon air, sarana MCK, pelayanan kesehatan dan psikologi, hingga BBM, dan sebagainya,” kata Agus.

Baca juga: BRI Salurkan Bantuan Tahap Awal.kepada Korban Gempa Ambon

Sejauh ini, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku dengan dibatu tim gabungan telah memberikan upaya sosialisasi dan trauma healing kepada para pengungsi gempa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan pembaruan data terkini, jumlah pengungsi per hari ini sudah mencapai 25.000 jiwa yang tersebar di sejumlah kota/kabupaten.

Sementara itu, total korban meninggal tercatat 20 orang dan korban luka-luka sejumlah 152 orang dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Maluku Tengah.

"534 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan juga dinyatakan rusak," ujar Agus.

Untuk selanjutnya, masyarakat diimbau tidak panik dan mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak dapat dipastikan kebenarannya selama masa tanggap bencana ini.

BMKG telah memastikan isu gempa besar susulan dan tsunami yang akan menerjang sebagai hoaks belaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi