Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas, Adakah Bahayanya?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com – Cuaca panas tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Keringnya udara membuat seseorang gampang haus.

Minum dalam jumlah cukup menjadi salah satu cara agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Cairan tubuh turut berperan mengatur suhu badan.

Mengonsumsi minuman dingin memang terasa menyegarkan di siang bolong yang panas. Tapi, apakah ini baik bagi tubuh?

Dilansir dari Hello Sehat, minum air dingin di tengah panas yang melanda bepengaruh besar terhadap tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah penelitian di tahun 2013, menunjukkan jika suhu air minum mempunyai pengaruh.

Ada perbedaan produksi keringat saat seseorang minum air hangat dan air dingin. Air keran dengan suhu 16 derajat paling efektif mengembalikan hidrasi tubuh.

Baca juga: Minum Air Es Setelah Berolahraga, Baik Atau Tidak?

Tapi, terlalu sering dan terlalu banyak minum air dingin mempunyai dampak buruk bagi kesehatan.

Air yang terlalu dingin dapat menyakiti gusi, bahkan berpengaruh terhadap sistem pencernaan.

Beberapa risiko terlalu sering minum air dingin antara lain:

1. Memburuknya sistem pencernaan

Air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah, yang berpengaruh besar terhdap proses pencernaan saat menyerap nuutrisi.

Ketika seseorang menegak air dingin, fokus tubuh berubah menjadi menormalkan kembali suhu badan, yakni 37 derajat celcius.

Saat mengonsumsi air bersuhu lebih rendah, otomatis tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu badan.

Sehingga, saat minum air dingin, proses pencernaan tidak maksimal dalam penyerapan vitamin dan nutrisi.

2. Menurunkan detak jantung

Air dingin dapat merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus. Saraf ini berperan penting menurunkan ritme jantung.

Saat saraf terangsang, tidak menutup kemungkinan detak jantung akan menurun.

Sehingga, saat cuaca panas, disarankan tak terlalu sering minum air dingin demi kesehatan. Sebisa mungkin, konsumsi air bersuhu sama dengan suhu ruangan.

Diberitakan Kompas.com, 22 Agustus 2019, dokter ahli jantung sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret UNS, dr. Tuko Srimulyo, SpJP, M.Kes, FIHA mengatakan, minum air dingin memang berbahaya bagi penderita penyakit jantung tertentu, tetapi tidak semuanya.

“Dingin udara maupun makanan minuman, hanya tidak baik pada pasien penyakit jantung (PJ) koroner tidak stabil. Penyakit jantung koroner yang stabil tidak mengapa minum dingin, pergi ke Swiss pun tidak masalah,” kata Tuko.

Ragam penyakit jantung antara lain, PJ katup, PJ hipertensi, PJ tiroid, PJ paru, PJ bawaan, PJ koroner, dan lainnya.

Air dingin tak menyebabkan lemak dalam tubuh menggumpal, tapi mengonsumsi air dingin dapat menyulitkan proses pencernaan lemak.

Hal ini dapat menyebabkan orang merasa kembung, begah, sensasi sesak yang timbul karena penumpukan gas di lambung.

Baca juga: Mitos dan Fakta tentang Minum Air Es

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi