Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mencegah agar Anak Tak Terpapar Konten Pornografi? Ini Pedomannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi anak main gadget
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sejumlah peristiwa pelecehan seksual oleh remaja beberapa waktu belakangan ini menjadi perhatian publik.

Alasan tindakan pelecehan hingga pemerkosaan ini dilakukan salah satunya terpicu kebiasaan menonton konten pornografi.

Hal ini pun menjadi keprihatinan bersama, dan pengingat bagi para orangtua untuk mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak.

Bagaimana caranya agar anak-anak tidak terpapar konten pornografi?

Psikolog asal Solo, Jawa Tengah, Hening Widyastuti mengatakan, yang dapat dilakukan agar anak terhindar dari paparan konten pornografi adalah dengan mengajak kerja sama semua pihak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, ada empat pihak yang dapat berperan sebagai upaya mengindarkan anak-anak dari konten pornografi.

Baca juga: Menurut Psikolog, Ini yang Akan Terjadi jika Seseorang Kecanduan Nonton Film Porno

"Dari keluarga inti, pihak sekolah, swasta, dan pemerintah," kata Hening saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019).

Keluarga di rumah, lanjut dia, bisa melakukan beberapa cara agar anak terbebas dari konten pornografi.

Salah satunya, orangtua mendampingi anak-anaknya dan mengajak mereka berkomunikasi.

"Lebih welcome untuk membuka dialog serta sharing bersama anak-anak mereka. Orangtua lebih proaktif mendekati anak-anak mereka," kata Hening.

"Buatlah agenda aktivitas positif di luar lebih banyak, seperti olahraga, art, science, alam, atau kegiatan yang lebih sehat dan positif lainnya," lanjut dia.

Hal tersebut dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari paparan situs pornografi karena akses mereka terhadap ponsel atau dunia maya.

Komunikasi

Jika mendapati anak tengah mengaksis situs pornogrfi, Hening mengingatkan orangtua untuk tidak langsung memarahi mereka, apalagi menghukumnya.

Cara yang bisa dilakukan adalah mengajak anak berkomunikasi, bicara dari hati ke hati.

Selanjutnya, orangtua bisa menjelaskan dampak buruk melihat konten pornografi kepada anak.

Selain keluarga inti, pihak sekolah juga bisa turut terlibat dalam upaya mencegah paparan konten pornografi pada anak.

"Untuk pihak sekolah, harus proaktif kepada seluruh staf pengajar agar lebih terbuka untuk berbagi dan diskusi dengan anak-anak didiknya," kata Hening.

Pihak swasta dan pemerintah juga dapat ikut membantu anak-anak agar terbebas dari pornografi.

Baca juga: 3 Cara Hilangkan Kebiasaan Menonton Film Porno

"Pihak swasta bisa dengan membuat acara-acara sehat dan positif seperti kompetisi olahraga, science, pertunjukan seni budaya, dan lain sebagainya," papar Hening.

"Untuk pemerintah, dalam hal ini Kominfo harus lebih tegas menindak tayangan-tayangan berbau pornografi dan situs porno," lanjut dia.

Menurut dia, saat ini tayangan di televisi yang berbau pornografi sudah ada tindakan tegas.

Akan tetapi, untuk aturan yang melarang seseorang menonton konten pornografi, pemerintah belum mengatur hal tersebut.

"Itu kembali lagi ke nurani masing-masing, jelas diatur di ajaran agama apa pun bahwa hal itu (menonton konten pornografi) dosa. Nah bila dilanggar, hati nuraninya biasanya memberontak dan terjadi konflik batin," kata Hening.

Pedoman untuk anak dan orangtua

Laman kidshealth.org, menyebutkan, ada beberapa pedoman bagi anak dan orangtua dalam beraktivitas di dunia maya.

Baca juga: Jangan Jadi Kebiasaan, Ini Alasan Harus Berhenti Nonton Film Porno

Pedoman dasar yang harus dilakukan anak-anak agar aman dalam berselancar di dunia maya adalah:

  • Ikuti aturan keluarga, dan yang ditetapkan oleh penyedia layanan Iinternet.
  • Jangan pernah mengunggah atau menukar foto pribadi dengan milik orang lain.
  • Jangan pernah mengungkapkan informasi pribadi, seperti alamat, nomor telepon, atau nama sekolah atau lokasi.
  • Gunakan hanya nama layar dan jangan bagikan kata sandi (selain dengan orangtua).
  • Jangan pernah setuju untuk bertemu langsung dengan siapa pun ketika berkenalan di dunia maya tanpa persetujuan atau pengawasan orangtua.
  • Jangan pernah menanggapi e-mail, pesan, unggahan, atau teks yang mengancam.
  • Selalu beri tahu orangtua atau orang dewasa tepercaya lainnya tentang komunikasi atau percakapan apa pun yang menakutkan atau menyakitkan.

Pedoman dasar untuk orangtua:

  • Habiskan waktu online bersama anak-anak untuk mengajarkan mereka soal perilaku online yang sesuai.
  • Letakkan komputer di ruangan di mana Anda dapat menonton dan memantau penggunaannya, bukan di kamar anak. Pantau juga setiap saat ponsel atau tablet yang digunakan anak-anak.
  • Tandai situs favorit anak-anak agar aksesnya mudah.
  • Periksa tagihan kartu kredit dan telepon Anda untuk biaya akun yang tidak dikenal.
  • Cari tahu, jika ada, perlindungan online yang ditawarkan oleh sekolah anak Anda, pusat sekolah, rumah teman, atau tempat di mana anak-anak dapat menggunakan komputer tanpa pengawasan Anda.
  • Tanggapi anak Anda dengan serius jika ia melaporkan pertukaran online yang tidak nyaman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi