Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slamet Raharjo Meninggal, Ini Sejarah Bebek Goreng Pak Slamet yang Legendaris

Baca di App
Lihat Foto
Screen Shot Twitter My Sukmana
Bebek Goreng Pak Slamet
|
Editor: Sari Hardiyanto

 

KOMPAS.com – Berita duka tentang meninggalnya H. Slamet Raharjo, pemilik warung bebek goreng legendaris di Kota Solo tersebar di media sosial Twitter.

Postingan tersebut dibagikan oleh akun twitter @Mysukmana .

"Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Owner dari Bebek H. SLAMET. "Slamet Raharjo" tutup usia tadi pagi waktu Subuh #kotasolo dan sekitarnya" tulisnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, Senin (30/9/2019), Slamet meninggal pada usia 70 tahun. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung bebek Pak Slamet sendiri merupakan warung bebek goreng yang cukup terkenal dan legendaris di Kota Solo

Diberitakan Kompas.com (30/11/2008), warung bebek goreng Pak Slamet sudah ada sejak 1986. Hal itu diutarakan langsung oleh H. Slamet.

Warung pertama kali Pak Slamet, berdiri di pinggir jalan Solo-Yogya. Namun, tahun 1992, warungnya berpindah 100 meter lebih ke dalam akibat adanya pelebaran jalan.

Warung tersebut kini menempati halaman rumah pribadi tepatnya di Sedahmoro Lor Rt 1/7 Kartasuro Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Viral Pernikahan Suguhkan Sushi Tei, Bebek Peking hingga Starbucks, Ini Ceritanya...

Inspirasi Warung Bebek Kartasuro

Pak Slamet adalah inspirasi, bagi banyaknya warung-warung bebek di lingkungan Kecamatan Kartasuro.

Bahkan, Pak Slamet sampai harus mencantumkan kata “Asli” di kardus pembungkus serta papan petunjuknya.

"Berbagai warung bebek goreng mengaku dari sini. Padahal, tak ada hubungannya sama sekali. Karena itulah, saya terpaksa menyebutkan H Slamet (Asli),” tutur Slamet 2008 silam.

Melansir pemberitaan Kompas (30/11/2008), bebek goreng Pak Slamet hanya memakai bebek jenis super yang sudah empat kali bertelur dalam rentang selama sekitar dua tahun.

Inilah yang membuat rasa bebeknya enak. Slamet mengaku menghindari bebek muda karena dagingnya mudah hancur saat direbus.

Adapun bahan baku disetor pemasok biasanya dari luar kota Solo.

Bebek goreng Pak Slamet sendiri khas dengan sambal korek diulek di atas cobek dan hanya terdiri dari cabai rawit, garam, bawang lalu disiram minyak bekas gorengan.

Baca juga: Deddy Corbuzier Rasakan Sensasi Mobil Listrik Tesla Model 3, Seperti Nyetir Smartphone

Saking terkenalnya, kini sudah ada warung bebek goreng Pak Slamet di berbagai daerah, yakni Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, Semarang, Gresik, dan Bogor.

Cabang-cabang Pak Slamet sendiri bukan bersistem franchise atau waralaba, melainkan “menunjang kerja sama”.

Dari tujuh orang anaknya, Slamet kala itu menyampaikan bahwa tiap anaknya memegang satu cabang, kecuali anak nomor lima yang memilih menjadi guru sekolah dasar dan anaknya yang bungsu.

Semasa hidupnya, Slamet membimbing pihak yang bekerja sama dengannya selama tiga bulan yang dapat diperpanjang bila pihak kedua merasa belum mampu mandiri.

 Baca juga: Viral Jadi Rebutan Emak-emak, Berikut Cerita Rendang hingga Jadi Masakan Populer

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi