Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Gigi Kaum Perempuan di Parlemen, dari Anggota Termuda hingga Ketua DPR

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Ketua DPR periode 2019-2024 Puan Maharani (kanan) mengacungkan palu disaksikan Wakil Ketua M Aziz Syamsuddin (kiri), Sufmi Dasco Ahmad (kedua kiri), Rahmad Gobel (ketiga kiri), dan Muhaimin Iskandar (keempat kiri) usai pelantikan dalam Rapat Paripurna ke-2 Masa Persidangan I Tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 telah selesai dilaksanakan.

Dalam Pemilu Legislatif 2019, tercatat 575 anggota DPR yang berhasil lolos dan dilantik.

Dari 575 tersebut, terdapat 118 perempuan yang mampu melenggang ke Senayan.

Hal tersebut terbilang cukup meningkat daripada saat Pemilu 2014 silam yang hanya menempatkan 97 anggota DPR perempuan.

Tak hanya itu saja, peningkatan tersebut terasa lebih spesial karena ada dua perempuan yang mampu mencatatkan diri sebagai perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR dan satunya lagi dilabeli anggota DPR termuda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dilantik, Ini Tugas DPR Selama 5 Tahun Mengabdi

Siapa saja mereka?

Puan Maharani jabat Ketua DPR

Puan Maharani, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dilantik menjadi Ketua DPR yang baru untuk masa bakti 2019-2024 pada Selasa (1/10/2019) malam.

Diketahui, Puan maju di Daerah Pemilihan (Dapil V) Jawa Tengah dengan memperoleh 404.034 suara.

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPR yang baru, Puan pernah menduduki kursi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) pada era Presiden Joko Widodo.

Diberitakan sebelumnya, anak dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini mengatakan akan mencetak sejarah karena menjadi perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR.

"Yang pasti nantinya ini akan pecah telur baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," kata Puan seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Selain itu, Puan akan berusaha merubah citra DPR dengan strategi yang ia miliki setelah dirinya selesai dilantik menjadi Ketua DPR RI.

"Ya tentu insyaallah nanti saya baru bisa menyampaikan hal tersebut (strategi) kalau sudah dilantik sebagai ketua DPR. Namun terkait hal-hal tersebut pun saya harus rembukan dulu dengan pimpinan yang baru secara internal," kata Puan.

Ia berharap, selama perjalanan politiknya dapat memberi inspirasi bagi perempuan-perempuan Indonesia bahwa politik bukanlah hal yang tabu.

Tak hanya itu, Puan juga mengungkapkan bahwa politik mempunyai dinamika yang berkembang serta dinamis.

"Politik itu dinamikanya berkembang, dinamikanya sangat dinamis namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia," ujarnya.

Nantinya, Puan akan didampingi oleh empat Wakil Ketua DPR yakni Aziz Syamsuddin dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra, Rachmat Gobel dari Fraksi Partai Nasdem dan Muhaimin Iskandar dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

Baca juga: Selain Mulan Jameela, Ini Kiprah 3 Artis Pendatang Baru di DPR

Hillary Brigitta Lasut, anggota DPR termuda

Diberitakan sebelumnya, Hillary lahir di Manado 22 Mei 1996.

Perempuan berusia 23 tahun ini maju dari Sulawesi Utara untuk Daerah Pemilihan (Dapil) I dan mampu meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019.

Ayah dari Hillary yang bernama Elly Engelbert Lasut merupakan Bupati Kepulauan Talaud periode 2019-2024.

Sedangkan ibu Hillary merupakan mantan Bupati Minahasa Tenggara masa jabatan 2008-2013.

Dikarenakan hal tersebut, Hillary pun terinspirasi untuk terjun ke politik.

Ketika masa SMA, Hillary pernah menjabat sebagai ketua OSIS. Setelah lulus dari SMA, ia melanjutkan S1 Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH).

Tak berhenti disitu saja, Hillary melanjutkan studi S2 di Washington University.

Ia berharap dapat menempati posisi di Komisi III yang bertanggung jawab soal hukum, HAM, dan keamanan.

"Kalau di Partai Nasdem kita itu diminta memberikan tiga pilihan. Pilihan saya itu di Komisi III karena background saya hukum, di Komisi I untuk pertahanan ya karena masih di koridor yang sama," kata Hillary kepada Kompas.com, Senin (2/9/2019).

"Dan sebenarnya di dalam hati saya karena memang saya dari Sulawesi Utara walaupun saya tahu saya akan berada untuk kepentingan Indonesia, saya ingin berada di Komisi X supaya boleh kemudian meningkatkan kualitas pendidikan dan bisa bergerak lebih banyak di sana," ucap dia.

Baca juga: Jadi Anggota DPR Termuda, Ini Harta Kekayaan Hillary Brigitta Lasut

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Kristian Erdianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi