Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Jerman Timur dan Barat Resmi Bersatu

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas
Tembok Berlin
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Tanggal 3 Oktober 1990 menjadi hari bersejarah bagi warga Jerman. Pasalnya pada hari itu, warga Jerman merayakan bersatunya kembali dua wilayah yang sebelumnya terpisah.

Penyatuan kembali kedua wilayah ini hanya berselang kurang dari setahun setelah runtuhnya Tembok Berlin. Tembok yang dibangun sejak tahun 1961 tersebut didirikan untuk mengehntikan mereka yang melarikan diri dari Jerman Timur ke wilayah Barat.

Sebelumnya, negara ini terbagi menjadi dua setelah berakhirnya Perang Dunia II, yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Sejak tahun 1945, Uni Soviet menginvasi wilayah Timur Jerman dan Amerika Serikat beserta sekutu menguasai kawasan Barat.

Selama 45 tahun kemudian, penduduk kedua negara terpisah. Bahkan, pemisahan wilayah ini menjadi salah satu penanda fase Perang Dingin di kawasan Eropa.

Namun, runtuhnya Tembok Berlin menjadi angin segar bagi upaya reunifikasi atau penyatuan kembali dua wilayah yang telah terpisah lebih dari empat dekade.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misi Pengiriman Makanan dan Sebab Berdirinya Tembok Berlin

Saat itu, tepatnya pada akhir dekade 1980, partai komunis di Jerman Timur mulai kehilangan kekuatannya. Keinginan untuk bergabung kembali dengan wilayah Jerman Barat semakin meningkat.

Laman berita Jerman, DW mencatat, kondisi ini diperparah dengan adanya regulasi baru untuk bepergian ke luar negeri.

Selain itu, pemilihan umum yang dinilai penuh kecurangan semakin membuat amarah warga meningkat. Saat itu, partai komunis berhasil memperoleh 99 persen suara dari masyarakat Jerman Timur.

Hasil pemilu yang dinilai penuh manipulasi itu pun semakin membuat warga Jerman Timur menginginkan adanya demokrasi.

Dengan kondisi ini, warga Jerman Timur mulai melakukan protes terhadap pemerintah. Pada musim panas 1989, sebanyak 10.000 warga Jerman Timur pergi ke Austria dan Hungaria untuk menuju ke Jerman Barat.

Aksi protes dan hijrah yang dilakukan warga Jerman Timur tersebut akhirnya membuat pemimpin partai SED yang kala itu menguasai pemerintahan melonggarkan aturan bepergian ke luar negeri bagi warganya.

Aturan baru ini membuat masyarakat di wilayah Timur dapat bepergian ke beberapa destinasi.

Namun keinginan unifikasi semakin tumbuh subur, hingga pada akhirnya, ratusan ribu orang memadati Tembok Berlin yang mengakibatkan simbol segregasi tersebut runtuh.

Segera setelahnya, pada Maret 1990, rakyat Jerman Timur mengadakan pemilihan umum. Laman berita Reuters mengabarkan, mayoritas pemilih menginginkan adanya penyatuan pemerintahan dengan wilayah Barat.

Hal ini kemudian diikuti dengan adanya penggabungan ekonomi di antara dua wilayah tersebut, di mana Jerman Barat dan Timur mengadopsi deutschemark sebagai mata uang resmi kedua wilayah.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden Ronald Reagan Tantang Soviet Hancurkan Tembok Berlin

Proses reunifikasi ini lalu berlanjut hingga akhirnya, dua wilayah Jerman beserta dengan beberapa negara lain seperti Perancis, Inggris, Uni Soviet, dan AS menandatangani perjanjian Two-Plus-Four-Agreement pada tanggal 12 September.

Perjanjian ini membuat Jerman Timur dan Barat resmi bersatu pada hari ketiga bulan Oktober.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi