Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending #BBMsatuharga dan Keberhasilan Pertamina, Apa Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean)
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Hari ini, Kamis (3/10/2019) tanda pagar (tagar) #BBMsatuharga menjadi trending di media sosial Twitter. Sebanyak lebih dari 6.000 twit membicarakan tagar tersebut.

Saat ditelusuri, ternyata trending tersebut membahas mengenai PT Pertamina (Persero) yang telah merampungkan BBM satu harga dengan membangun 161 titik di seluruh Indonesia per 1 Oktober 2019.

Dilansir dari keterangan resmi Pertamina, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan bahwa 161 titik ini tersebar di seluruh wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) di Indonesia.

Diketahui, kemunculan BBM satu harga ini dinilai menurunkan harga BBM pengecer yang awalnya berkisar Rp 7.000-Rp 100.000 per liter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untuk range harga BBM (sebelumnya) bervariasi, yang Rp 7.000 per liter ada di Kalimantan, yang hingga Rp 100.000 per liter ada di Papua," ujar Fajriyah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Banyak Tembok Besar Didobrak, BBM Satu Harga Jokowi Lampaui Target

Dampak BBM satu harga

Fajriyah juga menjelaskan bahwa program BBM satu harga ini berdampak pada penurunan biaya transportasi dan distribusi, sehingga menurunkan harga barang dan kebutuhan pokok, menurunkan biaya hidup, dan meningkatkan aspek produksi masyarakat terutama pendapatan nelayan dan petani.

Kemudian, dampak lainnya, seperti membantu penerangan saat malam hari, sehingga meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan.

"Pada akhirnya secara simultan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial, serta pembangunan secara merata, khususnya daerah 3T," ujar Fajriyah.

Menurutnya, program BBM satu harga ini memiliki effort yang luar biasa. Pasalnya, pendistribusian dilakukan melalui darat, laut, maupun udara.

Hal ini dilakukan, sebab sasarannya adalah daerah 3T.

Adapun BBM satu harga ini telah dioperasikan Pertamina di 33 titik di Papua, 17 titik di Maluku, 25 titik di Nusa Tenggara, 18 titik di Sulawesi, 35 titik di Kalimantan, 28 titik di Sumatera dan Jawa, serta 5 titik di Bali.

Fajriyah mengatakan bahwa program BBM satu harga ini, pihaknya tidak hanya mempertimbangkan aspek profit semata, melainkan bentuk pelayanan untuk negeri.

"Ini wujud komitmen Pertamina dalam menjalankan peran strategisnya menyediakan energi yang di seluruh wilayah tanah air sesuai dengan prinsip availability, affordability, acceptability, dan sustainability," ujar Fajriyah.

Selain itu, ia berharap bahwa program BBM satu harga ini dapat sejalan dengan program internal Pertamina lainnya.

"Hal ini (BBM satu harga) akan diteruskan ke depannya, sejalan juga dengan program internal Pertamina untuk One Pertashop One Village," kata dia.

Baca juga: Lampaui Target, BBM Satu Harga Kini Sudah Tersedia di 161 Titik

Atas pelaksanaan merampungkan 161 titik BBM satu harga ini, pihaknya bangga telah menjalankan program tersebut guna terwujudnya energi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Diketahui, pada periode 2017-2019, Pertamina mendapatkan tugas dari Pemerintah untuk membangun 160lembaga penyalur BBM satu harga, di mana lokasinya tersebar di wilayah 3T.

Meski begitu, Pertamina telah merampungkan program BBM satu harga yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019 ini.

Dalam pengerjaan "tugas" tersebut, ia mencicilnya dengan merampungkan 54 titik pada 2017, 70 titik pada 2018, dan 37 titik pada 2019.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi