KOMPAS.com - Topik mental breadtalk, menjadi perbincangan utama di kalangan pengguna Twitter dari pagi hingga siang hari tadi, Kamis (3/10/2019).
Usut punya usut, topik tersebut muncul seteleh tersebarnya tangkapan layar percakapan seseorang yang salah mengetik mental breakdown menjadi mental breadtalk.
Sebenarnya, apa itu mental breakdown dan bagaimana cara mengatasinya?
Mental breakdown merupakan istilah populer untuk menjelaskan fase kemunculan berbagai gejala fisik dan mental serta perubahan perilaku yang sangat intens sebagai puncak reaksi negatif terkait stres berat, kepanikan, dan cemas berlebihan.
Mental breakdown bisa juga disebut dengan nervous breakdown, yaitu suatu kondisi di mana kita terus menerus mengalami stres berat sehingga otak tidak dapat beraktivitas normal seperti biasa.
Baca juga: Ramai Typo Mental Breadtalk di Twitter, Ini 4 Cara Cegah Mental Breakdown
Bahkan, mental breakdown bisa membuat kita nekat melakukan hal-hal berisiko seperti mabuk-mabukan atau menyetir ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi.
Pikiran yang terus dihantui stres dapat menimbulkan masalah mental yang serius. Pasalnya, stres berat lama-lama dapat memengaruhi susunan otak yang menyebabkan penurunan kemampuan otak untuk memproses informasi.
Mental breakdown ini biasanya muncul ketika seseorang tidak dapat lagi mengatasi stresnya. Selebriti papan atas sekelas Kanye West pun pernah mengalami kondisi ini tepat saat ia sedang konser.
Kanye tiba-tiba mengamuk dan menghentikan konser usai menyanyikan dua lagu, sebelum akhirnya turun panggung.
Setelah dibawa ke rumah sakit diketahui bahwa Kanye mengalami mental breakdown yang dipicu oleh kombinasi kelelahan, dehidrasi, dan stres berat akibat segunung persoalan dalam kehidupan pribadinya.
Tanda-tanda mental breakdown
Orang yang mengalami mental breakdown biasanya kesulitan menjalani kegiatan normal sehari-hari bahkan yang sederhana sekalipun.
Mereka juga mengalami perubahan selera makan, sulit tidur atau insomnia, gejolak perubahan emosi, kurang peka terhadap kondisi tubuh sendiri, seperti menjadi kurang peduli dengan penampilan dan menelantarkan kebersihan pribadi; hingga kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas yang tadinya dianggap menyenangkan.
Beberapa orang yang mengalami mental breakdown bahkan bisa mengalami serangan cemas atau panik.
Baca juga: Megan Fox Mengaku Alami Gangguan Mental Usai Bintangi Transformers
Yang harus dilakukan
Mental breakdown bukan tergolong penyakit atau gangguan mental, tapi bisa menjadi tanda awal dari depresi atau krisis kesehatan mental yang serius.
Jika terus berlanjut, konsultasikan dengan dokter atau psikologis terpercaya. Agar tetap rileks ketika mengalami mental breakdown, kita bisa melakukan hal-hal berikut ini:
- Tarik napas dalam-dalam dan keluarkan perlahan sambil menghitung mundur dari 10.
- Hindari konsumsi kafein dan alkohol.
- Sempatkan waktu untuk menyendiri dan beristirahat, misalnya tidur siang. Cukupi tidur malam hingga 7-8 jam setiap hari.
- Bentuk rutinitas dan jadwal untuk tidur dengan baik.
- Meditasi untuk menjernihkan pikiran.
- Rutin olahraga minimal 30 menit untuk 3 kali seminggu, misalnya yoga dan pilates.
- Melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan, seperti akupunktur, pijat tubuh, mendengarkan musik, tertawa, hingga tertawa.