Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 12 Tahun Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Ini Saran Dokter Spesialis Jiwa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Moh. Efendi (20) dikurung di dalam bekas kandang ayam oleh orang tuanya karena memiliki kelainan sifat sejak lahir. Efendi dikurung karena sering merangkak hingga pernah ditemukan di hutan dan pinggir sungai.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com — Seorang bocah berusia 12 tahun di Pamekasan, Madura dikurung di bekas kandang ayam tanpa mengenakan sehelai busana pun.

Ia diketahui dikurung oleh ayahnya sendiri karena memiliki kelainan sifat yang berbeda dengan bocah seusianya.

Sebelum dikurung di bekas kandang ayam, Moh. Efendi, nama anak tersebut juga pernah dikubur hidup-hidup oleh ayahnya Hamzah dengan dalih untuk menyembuhkan penyakit.

Hamzah ketika itu disuruh oleh guru spiritualnya yang berasal dari Kalimantan Barat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis kejiwaan Gina Anindyajati mengatakan, ada tiga teori soal penanganan kelainan mental atau gangguan jiwa.

"Kalau bicara dari segi teori, penanganan kelainan mental atau gangguna jiwa memerlukan tiga pendekatan," kata Gina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/10/2019).

Pendekatan tersebut adalah biologi (obat, nutrisi), psikologis (asuhan) dan sosial (proses latihan fungsi sosial).

Menurut dia, anak yang mengidap gangguan kejiwaan, memiliki kebutuhan yang lebih dari anak normal kebiasaan.

"Anak adalah orang yang masih berada dalam masa pertumbuhan dan memiliki banyak kebutuhan," ungkap dia.

"Apalagi, anak dengan kelainan kejiwaan tentu memiliki kebutuhan tersendiri dalam aspek biologis, psikologis, dan sosialnya," lanjut dia.

Lebih lanjut, Gina menekankan peran dari orangtua, tenaga kesehatan lainnya, dan masyarakat penting untuk menyiapkan anak bertumbuh dan berkembang optimal.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, agar anak bisa berfungsi baik di masyarakat.

Baca juga: Selain Rabies, Ini 4 Penyakit karena Gigitan Anjing

Kerusakan otak

Ketika ditanya soal faktor yang membuat anak dapat mengidap kelainan mental atau gangguan jiwa, ia menjelaskan beberapa hal.

"Ada kelainan atau kerusakan pada otak akibat infeksi, toksin atau zat berbahaya, trauma atau cedera, atau penyakit otak lainnya," jelas dia.

Biasanya, menurut Gina, gangguan jiwa yang terjadi di usia anak-anak lebih dipengaruhi oleh kerentanan pada kondisi otaknya.

"Hal ini bisa semakin diperberat dengan asupan nutrisi yang kurang, pola asuh yang tidak sehat, serta lingkungan sosial yang kurang menguntungkan. Misalnya kekerasan, kemiskinan, termasuk juga tindakan pengabaian atau neglect," ungkap dia.

Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Ketika menjadi orangtua, perlu belajar peka terhadap kebutuhan anak seperti kemampuan berkomunikasi dengan anak.

Selain itu, membaca tiap tanda yang ditunjukkan oleh anak menjadi hal dasar yang diperlukan orangtua agar bisa mengasuh anak.

"Bila dirasakan menjumpai kesulitan, dan anak tampak sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar akibat adanya masalah kesehatan jiwa, maka perlu juga berkonsultasi dengan orang yang ahli. Misalnya dokter jiwa anak, psikolog anak, bahkan dokter anak dan bidan pun dapat membantu," papar dia.

Tak hanya itu, dukungan dari keluarga besar dan lingkungan sekitar juga sangat berarti, termasuk pihak sekolah.

Kemudian, yang harus dilakukan oleh kedua orangtua anak yang dikurung di bekas kandang ayam adalah dengan terlebih dahulu membawanya ke dokter.

Lalu, orangtua perlu belajar mengenali perilaku anak dan menenangkannya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Degeneratif yang Merenggut Nyawa BJ Habibie

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi