Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Orangtua, Ini Efek yang Terjadi pada Anak jika Konsumsi Konten Kekerasan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi anak menggunakan media digital
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Pengawasan terhadap penggunaan media digital pada anak harus dilakukan dengan ketat.

Konsumsi media tanpa pengawasan berpotensi tak tersaringnya konten yang disaksikan anak di media virtual.

Salah satunya akses dan konsumsi terhadap konten bermuatan kekerasan.

Apakah konsumsi konten kekerasan akan berpengaruh terhadap perilaku anak? Jawabannya, iya!

Mudah marah

Dikutip dari Healhty Children, anak yang lebih banyak mendapatkan konten kekerasan melalui berbagai media, misalnya film, video, games, internet, dan sebagainya lebih berpotensi memiliki pikiran yang lebih liar, sikap yang agresif, dan mudah marah dalam dunia nyata.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan ini sesuai dengan salah satu jurnal di American Academy of Pediatrics (AAP) berjudul “Virtual Violence”.

Baca juga: Mengenal Rating Film, Apa Itu R, G, PG, hingga NC-17 agar Tak Salah Tonton

Mayoritas dari orangtua menganggap konten kekerasan pada media virtual hanya dapat memengaruhi tingkah laku anak-anak lain, tetapi tidak dengan anaknya sendiri.

Umumnya, orangtua akan percaya adanya pengaruh yang terjadi setelah mengalaminya sendiri.

Selain itu, orangtua seharusnya memahami bahwa mereka tidak bisa menyalahkan siapa pun atas sikap keras dan agresif sang anak jika memang mengonsumsi konten kekerasan dari media-media virtual.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Lalu, apa saja tips yang bisa dilakukan oleh orangtua dengan anak yang banyak terpapar konten kekerasan dari media virtual?

Asisten Profesor Pediatrik di UNC Medical School David Hill, MD, FAAP membagikan sejumlah tips untuk para orangtua agar dapat meminimalisir efek kekerasan pada media virtual pada anak.

Diet media

Pertama, jika Anda memiliki anak berusia di bawah 6 tahun, maka jauhkan konten-konten berbau kekerasan dari daftar media yang dikonsumsi anak Anda.

Anak pada usia ini belum memiliki kapasitas untuk memilah mana yang baik dan mana yang tidak, sehingga tidak ada filter yang mereka terapkan.

Bahkan, adegan film kartun juga bisa mereka anggap sebagai realita.

Baca juga: Demam Joker, Ingat Ya, Ini Bukan Film untuk Anak-anak!

Pelajari konten anak

Tips kedua, pelajari sebanyak mungkin segala sesuatu tentang media yang dikonsumsi oleh sang buah hati.

Hal ini agar orangtua paham apa saja yang mereka konsumsi.

Memerhatikan rating suatu program atau konten bisa sangat membantu bagi orangtua, untuk menentukan apakah anak bisa menyaksikannya atau tidak.

Pendampingan

Selanjutnya, Anda bisa mencoba untuk duduk dan bermain bersama anak. Hal ini dapat membantu orangtua memahami sudut pandang anak-anak mereka.

Selain itu, bermain bersama juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan pandangan-pandangan orang dewasa terhadap konten yang dilihat anak.

Dengan demikian, anak akan memahami apa saja hal yang sebetulnya baik dan tidak untuk ditiru.

Berlaku tegas

Terakhir, tegaslah memberikan pengarahan kepada anak tentang konten kekerasan yang mereka terima.

Misalnya, dari video game yang menunjukkan tindakan pembunuhan, penembakan, atau tindakan lain yang menyakiti orang lain.

Video game yang mengandung kekerasan sebenarnya mengajari anak untuk bekerja sama dan membantu melakukan berbagai tugas dengan cara tertentu.

Namun, di sisi lain, video game dengan konten seperti itu dapat meningkatkan potensi anak melakukan tindakan yang sama.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Efek Film Kartun pada Anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi