Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Orangtua, Coba Letakkan Ponselmu...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi keluarga dan gadget
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Ponsel seakan tak bisa dilepaskan dari keseharian. Tak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang sudah kenal perangkat digital ini.

Ada yang langsung mencari ponsel saat bangun pagi? Mulai sekarang, coba atur waktu interaksi dan penggunaan ponsel, terutama saat berada di rumah dan bersama anak-anak.

Terlalu banyak mengakses media digital dan terlalu sedikit waktu untuk saling berbincang bisa menghambat komunikasi di keluarga.

Maka, para orangtua, sesekali coba letakkan ponselmu.

Dikutip dari Healthy Children, yang dikelola American Academy of Pediatrics, terkadang orangtua lupa untuk fokus pada pengembangan kemampuan sosial dan komunikasi anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Alasan Perlunya Batasi Akses Media Digital Anak, Hindari Obesitas hingga Gangguan Tidur

Kemampuan komunikasi dan sosial anak akan berkembang dengan mendengarkan, berbincang, membaca, bernyanyi, dan bermain bersama orangtuanya. Interaksi ini seringkali tak terjadi jika para orangtua sibuk dengan ponselnya.

Waktu tanpa gadget

Orangtua disarankan untuk mulai memikirkan batasan penggunaan gadget dan menerapkan penggunaan teknologi secara sehat.

Salah satunya, menjauhkan ponsel pada kondisi-kondisi tertentu. Bagaimana caranya?

Alokasikan waktu tanpa gadget

Alokasikan waktu tertentu di mana kita sama sekali menjauh dari gadget. Misalnya, saat makan malam atau sebelum tidur.

Hal ini terutama penting diterapkan pada keluarga yang dengan anak-anak yang berusia sangat muda.

Cara lainnya, membuat zona bebas teknologi di rumah, seperti meja dapur.

Baca juga: Para Orangtua, Ini Efek yang Terjadi pada Anak jika Konsumsi Konten Kekerasan

Wisata tanpa gadget

Lakukan tamasya ke kebun atau kebun binatang, atau taman dekat rumah selama seharian. Kebanyakan orangtua suka memotret anak-anak mereka dan berbagi momen di media sosial.

Akan tetapi, sesekali lakukanlah kegiatan ini tanpa dokumentasi.

Menghentikan penggunaan ponsel memungkinkan setiap orang untuk menikmati saat-saat yang menyenangkan dan fokus tetap terjaga untuk bisa berkomunikasi satu sama lain.

Interaktif

Kita bisa menggunakan ponsel atau perangkat lain bersama sang buah hati.

Bicaralah tentang apa yang kita lihat, ajukan pertanyaan kepada mereka, atau libatkan mereka secara langsung.

Pengembangan keterampilan berbicara dan bahasa sangat terkait dengan kemampuan berpikir, hubungan sosial, membaca dan menulis, serta keberhasilan di sekolah.

Dalam tiga tahun pertama kehidupan, 80 persen perkembangan otak anak terjadi pada masa ini.

Untuk mendukung perkembangannya, dapat dilakukan melalui interaksi verbal dan nonverbal yang konsisten antara orangtua dan anak-anak.

Oleh karena itu, penting untuk tetap fokus pada waktu yang berkualitas dan bukan pada teknologi.

Tapi, kita tak perlu menyingkirkan ponsel kita. Cukup hentikan penggunaannya atau batasi ketika kita sedang bersama anak.

Tingkatkan kemampuan komunikasi anak

Para orangtua juga bisa melakukan cara-cara berikut ini untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak:

1. Mainkan game non-elektronik

Mengajarkan lagu anak-anak kepada sang buah hati bisa memperkuat interaksi tatap muka dan membangun ikatan orangtua dengan si kecil.

Selain itu, kegiatan seperti  melambaikan tangan dan bertepuk tangan juga membantu anak membangun interaksi sosial dan keterampilan berbicara.

2. Kegiatan untuk meningkatkan fokus

Kita bisa membaca buku bersama, bermain mainan atau mengajari si kecil untuk memelihara hewan atau kegiatan yang membutuhkan fokus.

Ketika dua orang fokus pada hal yang sama dan pada saat yang sama, maka mereka akan terlibat dalam "perhatian bersama."

Perhatian bersama adalah bagian penting dari perkembangan komunikasi dan bahasa.

Hal ini akan mendukung keterampilan sosial anak sehingga memungkinkan seorang anak untuk berbagi pengalaman dengan orang lain dan melihat sudut pandang orang lain.

3. Kirim dan terima pesan non-verbal

Berbicara dan memahami kata-kata hanyalah bagian dari teka-teki komunikasi.

Sinyal non-verbal seperti kontak mata, ekspresi wajah, gerakan, dan bahasa tubuh.

Melalui komunikasi non-verbal ini, anak mampu mengenali emosi dan memahami maksud pesan.

Ketika orangtua menggunakan ponsel, isyarat non-verbal ini seringkali tak terjadi.

Akibatnya, anak-anak tak menerima sinyal penting non-verbal dari orangtua mereka.

Orangtua juga mungkin kehilangan informasi yang dikirim oleh anak-anak mereka melalui menunjuk, menatap, dan sejenisnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi