Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ton Disebar, Bagaimana Kulit Kerang Hijau Bisa Jernihkan Teluk Jakarta?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Kotoran kulit kerang hijau di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (30/11/2018).
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebanyak tiga ton kulit kerang hijau ditebar di Perairan Ancol, Jakarta Utara, untuk menjernihkan kembali perairan Teluk Jakarta melalui kegiatan Restorasi Kerang Hijau.

Kegiatan Restorasi Kerang Hijau dilakukan untuk menjernihkan kembali perairan Teluk Jakarta.

Melansir pemberitaan Kompas.com, Minggu (6/10/2019), tiga ton kulit kerang ditebar di Perairan Ancol, Jakarta Utara.

Program ini bagian dari program konservasi Ancol yang telah dilakukan sejak 2018 untuk mengembalikan keanekaragaman hayati Perairan Teluk Jakarta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 3 Ton Kulit Kerang Hijau Ditebar di Ancol untuk Jernihkan Teluk Jakarta

Apa saja yang terkandung dalam kulit kerang hijau sehingga dianggap bisa jernihkan Teluk Jakarta?

Kulit kerang hijau mengandung kitosan

Penjernihan air sebenarnya dapat dilakukan dengan beragam metode. Salah satunya melalui proses koagulasi.

Proses koagulasi berperan menurunkan kekeruhan dalam air.

Cangkang kerang hijau digunakan untuk membuat kitosan sebagai koagulan.

Kitosan dapat dijadikan sebagai koagulan penjernih air untuk menghilangkan kekeruhan dan material organik pada pengolahan air. Sedangkan koagulan sendiri adalah bahan yang ditambahkan ke dalam air yang bertujuan untuk menjernihkan air.

Ada dua jenis koagulan yang dapat digunakan untuk menjernihkan air, yaitu koagulan sintetis dan koagulan alam.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Al-Kimia Universitas Islam UIN Alauddin, Makassar, tahun 2017, penggunaan koagulan sintetik sudah umum digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti tawas dan poli alumunium klorida (PAC).

Baca juga: Kerang Hijau Senjata Alami Jernihkan Teluk Jakarta

Akan tetapi, penggunaan koagulan tersebut tidak ramah lingkungan karena tidak mudah terbiodegradasi.

Oleh karena itu, diperlukan koagulan alam yang lebih ramah lingkungan, dapat diperbaharui, dan mudah terbiodegradasi.

Kulit kerang hijau mengandung kitosan yang merupakan turunan dari kitin dan dapat digunakan sebagai koagulan alam.

Melansir penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung pada April 2013, kitosan cangkang kerang hijau memiliki kandungan air yang rendah dan derajat deasetilasi yang besar.

Hasil tersebut menyebabkan proses koagulasi cenderung berjalan lebih efektif.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan kulit kerang hijau memang dapat dilakukan dalam proses penjernihan air dan penyisihan polutan.

Pemanfaatan kulit kerang hijau ini juga dapat menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, terutama mengingat limbah cangkang kerang hijau yang sangat melimpah keberadaannya di Indonesia.

Selain itu, pemanfaatan tersebut juga dapat menanggulangi masalah lain dari limbah seperti masalah bau yang dikeluarkan serta estetika lingkungan yang kurang bagus. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi