Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?

Baca di App
Lihat Foto
HANDINING
Ilustrasi: Narkoba
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Gemerlap dunia entertainment sering diimpikan oleh banyak orang. Terjun di dunia hiburan dianggap menjadi jalan pintas untuk mendapatkan materi yang diinginkan.

Namun, di balik semua gemerlap itu, tak sedikit jumlah artis yang terjerat kasus narkoba.

Tahun ini saja, tercatat sudah ada 15 artis yang tertangkap akibat mengkonsumsi barang haram itu.

Nama terakhir yang menjadi sorotan karena kasus ini adalah pedangdut pendatang baru, Daffa jebolan D'Academy 2.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daffa ditangkap pada Sabtu (5/10/2019) dini hari di wilayah Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca juga: Menangis, Daffa DAcademy Minta Maaf ke Orangtua karena Pakai Narkoba

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menganggap fenomena itu sebagai eclective affinity.

Eclective Affinity adalah pertemuan yang tidak direncanakan, tetapi secara kebetulan memiliki kesamaan kepentingan dan kebutuhan. Maka terjadilah pertemuan itu.

Menurutnya, di satu sisi para artis ini harus mampu tampil prima sesuai dengan tuntutan skenario.

Karenanya, mereka harus kehilangan bio power atau kuasa atas dirinya sendiri itu lemah.

"Karena ia (artis) punya komitmen profesional untuk menyerahkan tubuhnya itu pada selera penonton," kata Drajat kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2019).

"Maka seorang artis itu harus pinter-pinter memainkan peranan. Itu namanya dia 'memperdagangkan' kuasa atas tubuhnya," sambungnya.

Dalam dunia modern, menurut Drajat, semua itu bisa terjadi karena tuntutan profesionalitas atau dalam Sosiologi disebut dengan diciplinery power.

Artinya, lembaga atau institusi itu seperti mempunyai tuntuntan-tuntutan agar manusia mengikuti aturan tersebut demi sebuah reputasi, keunggulan, dan rating.

"Nah jadi ia dikontrol oleh kuasa di luar tubuhnya tadi dan ia sendiri harus mampu mengorbankan tubuhnya, sehingga bio power-nya rendah," ujar dia.

Drajat mengatakan, ketika berada dalam sebuah titik jenuh saat tubuh itu memanggil dirinya, maka hadirlah narkoba.

"Kalau sudah mengkonsumsi narkoba itu, kaya dia dengan tubuhnya itu total. Jadi kekosongan atas kuasa dirinya itu bisa diisi oleh narkoba," katanya.

Di sisi lain, para pebisnis narkoba melihat bahwa ada pasar yang sedang mengalami kekosongan untuk itu.

Bagi pebisnis narkoba ini, artis merupakan pihak yang paling enak untuk dilayani karena secara materi mereka mampu untuk membeli itu.

Namun, Drajat juga menyebubkan bahwa lingkungan artis juga berpengaruh besar terhadap keputusan mereka untuk menggunakan narkoba.

"Tapi, ada banyak juga artis yang bisa mengontrol tubuhnya, entah karena faktor keluarganya dan sebagainya," kata Drajat.

Baca juga: Kasus Rifat Umar, Apa Sebenarnya Alasan Orang Menggunakan Ganja?

Sistem Bisnis Entertainment yang Salah

Drajat juga menggaris bawahi sistem dunia entertainment saat ini.

Menurut Drajat, bio power yang lemah itu menunjukkan ada yang salah dalam sistem bisnis itu.

"Artinya sistem itu tidak mampu menciptakan keseimbangan tubuh artis itu," ujar dia.

"Ya sama kaya korupsi di indonesia, yang dibenahi ya harus sistemnya, jangan hanya menyalahkan tindak korupsinya. Tapi sistem yang bisa bobol dengan adanya korupsi. Itu yang harus dibenahi," lanjutnya.

Oleh karena itu, dunia hiburan itu harus dipagari dan dibenahi agar artisnya tidak rentan terjerat narkoba.

"Ini harus menjadi pelajaran betul yang punya bisnis (entertainment) untuk menata kembali nilai-nilai bisnis itu di indonesia," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi