Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud: Kalau Pak Eka Kurniawan Tidak Mau Menerima Penghargaan, Itu Hak Dia

Baca di App
Lihat Foto
GOH CHAI HIN / AFP
Penulis asal Indonesia, Eka Kurniawan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasubdit Diplomasi Budaya Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Yayuk Sri Budi Rahayu, mengatakan, pemerintah tidak akan mengganti penerima Anugerah Kebudayaan 2019 meskipun penulis Eka Kurniawan menolak penghargaan tersebut.

Hal itu dikatakan Yayuk saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

"Kami enggak akan mengganti, kan sudah di-SK-kan menteri," kata Yayuk.

Menurut dia, Anugerah Kebudayaan ini berbeda dengan lomba. Jadi, penerima memiliki hak untuk menerima atau menolaknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Eka Kurniawan memang tahun ini sudah ditetapkan sebagai pemenang. Kalau memang Beliau enggak berkenan, ya itu hak dia" ujar dia.

Yayuk mengatakan, hadiah yang rencananya akan diberikan kepada Eka Kurniawan akan dikembalikan pada negara.

"Kalau dia tidak mau menerima, katakanlah uangnya tidak mau menerima ya kami kembalikan ke negara," lanjut Yayuk.

Baca juga: Tolak Anugerah Kebudayaan dari Kemendikbud, Ini Penjelasan Eka Kurniawan

Yayuk menyebutkan, Anugerah Kebudayaan tersebut diberikan oleh pemerintah di bidang kebudayaan kepada insan atau komunitas yang memiliki dedikasi tinggi dalam bidang kebudayaan.

Untuk mendapatkan penghargaan itu, menurut Yayuk, prosesnya panjang.

"Karena ada yang mengusulkan, dinilai tim juri dan tim jurinya kan bukan orang-orang yang sembarangan juga," kata Yayuk.

Terkait dengan penolakan itu, Yayuk menganggap hal itu sah-sah saja. Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya untuk memperbaiki kinerjanya.

"Kalau dibandingkan olahraga, mungkin pemerintah belum bisa seperti itu," kata Yayuk.

"Kami akan memperbaikinya dari tahun ke tahun. Itu kemampuan negara yang bisa diberikan seperti itu," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, penulis Eka Kurniawan menolak penghargaan Anugerah Kebudayaan 2019 dari pemerintah.

Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendorongnya untuk menolak penghargaan itu.

"Pertama tidak ada perlindungan yang pasti terhadap kerja-kerja kebudayaan," kata Eka.

Kedua, Eka menganggap tidak ada perlindungan pada industri perbukuan di Indonesia.

Eka juga menjelaskan secara rinci alasan penolakannya melalui akun Facebook-nya.

Selain itu, Eko menyoroti ketidakhadiran negara dalam melindungi hak-hak berekspresi secara luas, khususnya para seniman dan penulis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi