Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Benarkan Senjata yang Dipakai untuk Tusuk Wiranto adalah Kunai

Baca di App
Lihat Foto
DOK. ISTIMEWA
Barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Wiranto, Kamis (10/10/2019). Wiranto menderita luka dua tusukan di bagian perut dan polisi mengamankan dua tersangka suami istri Syahril dan Fitri Andriana yang diduga terpapar jaringan ISIS.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pihak kepolisian membenarkan jika senjata tajam yang digunakan untuk menusuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto adalah kunai.

Hal ini terkonfirmasi dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.

"Ya (senjata yang digunakan pelaku kunai)," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2019) pagi.

Dedi menjelaskan, Menko Polhukam Wiranto mengalami luka tusuk di dua titik.

"Korban yang terkena tusuk ada dua mata luka," ujar dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberitakan Kompas.com, Kamis (10/10/2019), kunai merupakan peralatan mirip pisau dengan ujung runcing yang dimiliki ninja.

Kunai biasanya berukuran kecil. Ukurannya sekitar 10-15 cm sehingga cukup kecil untuk dibawa ke mana-mana dan disembunyikan di balik baju. Namun ada juga kunai yang panjangnya 20 sampai 60 sentimeter.

Merujuk laman Ninja Encyclopedia, selain digunakan sebagai senjata dalam pertempuran jarak dekat, kunai juga digunakan oleh para ninja untuk membantu memanjat dinding.

Untuk diketahui, saat ini Wiranto masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Baca juga: Soal Penusukan Wiranto, Ini Rentetan Jejak ISIS di Indonesia

Bisnis online

Sebelumnya, pada Kamis (10/10/2019) siang, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal saat berada di Pandeglang, Banten untuk menghadiri peresmian sebuah gedung di Universitas Mathla'ul Anwar.

Dua pelaku telah diamankan petugas, mereka adalah SA dan FA.

Dedi menjelaskan, pelaku penusukan mendekati Wiranto dengan berpura-pura sebagai warga yang ingin bersalaman. "Ya pelaku mencoba bersalaman seperti warga bertemu pejabat," tutur dia.

Pelaku penusukan, lanjut Dedi, telah mempersiapkan aksinya.

Diberitakan Kompas.com (10/10/2019), pelaku penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto merupakan warga pendatang.

Keduanya mengontrak di Kampung Sawah, dekat alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang.

Ketua RT 004 RW 001, Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes, Mulyadi mengatakan kedua pelaku tinggal di sebuah kontrakan petak yang disewa sejak Februari 2019.

"Mulai ngontrak kira-kira Februari, sudah sekitar 7 bulanlah," ujarnya, Kamis (10/10/2019).

SA berasal Medan dan FA berasal dari Brebes. Kepada Mulyadi, SA mengaku berbisnis online berbagai macam barang, mulai dari madu, pakaian anak-anak, pulsa dan travel.

"Bisnis online. Pernah bawa jualan pakaian anak-anak. Saya sebagai tetangga enggak punya curiga apa-apa," kata Mulyadi.

Baca juga: Polri Benarkan Foto yang Beredar sebagai Pelaku Penusukan Wiranto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi