Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Perempuan Internasional: Tak Tergoyahkan dan Tak Terhentikan

Baca di App
Lihat Foto
AFP / SPENCER PLATT
Aktivis lingkungan Greta Thunberg (16), asal Swedia, berbicara dalam KTT Perubahan Iklim di Markas PBB, New York, Senin (23/9/2019).
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - 11 Oktober diperingati sebagai hari anak perempuan internasional. Peringatan tersebut dilakukan untuk terus menyuarakan hak-hak anak perempuan di seluruh dunia.

Tahun ini, tema yang diangkat pada hari anak perempuan sedunia adalah "GirlForce: Unscripted and Unstoppable". Tema ini berarti setiap anak perempuan memiliki kekuatan yang tak tergoyahkan dan tak terhentikan.

Tema ini diangkat untuk merayakan pencapaian-pencapaian, dari, oleh, dan untuk para anak perempuan sejak diadopsinya Beijing Declaration and Platform for Action.

Baca juga: Melihat Pelibatan Perempuan dalam Aksi Terorisme...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana sejarahnya?

Melansir dari laman resmi PBB, latar belakang hari anak perempuan internasional berasal dari konferensi dunia tentang perempuan pada tahun 1995 di Beijing yang mengadopsi Beijing Declaration and Platform for Action.

Deklarasi Beijing ini adalah deklarasi pertama yang secara spesifik mengangkat hak-hak anak perempuan.

Pada 19 Desember 2011, United Nations General Assembly mengadopsi Resolusi 66/170 untuk mendeklarasikan tanggal 11 Oktober sebagai hari anak perempuan internasional.

Peringatan ini dilakukan untuk memperkenalkan hak-hak anak perempuan dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh mereka di seluruh dunia.

Anak perempuan memiliki hak untuk menjadi aman, memperoleh pendidikan, dan hidup sehat.

Anak perempuan tidak boleh dibatasi oleh stereotype dan eksklusivitas, termasuk anak-anak dengan disabilitas dan mereka yang tinggal di lingkungan masyarakat marjinal.

17 sasaran dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang diadopsi oleh para pemimpin dunia pada 2015 juga dilakukan untuk mewujudkan sebuah roadmap terhadap perkembangan yang berkelanjutan dan melingkupi semua aspek dan golongan.

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan juga masuk ke dalam 17 sasaran SDGs.

Hal-hal tersebut dapat terwujud dengan memastikan hak-hak perempuan dan anak perempuan di setiap aspek, sehingga tercipta keadilan dan inklusivitas, perbaikan ekonomi yang merata, serta lingkungan yang baik untuk saat ini dan akan datang.

Baca juga: Stereotipe Pemimpin Perempuan dalam Industri Film dan Iklan

Hari Anak Perempuan Internasional 2019

Tiap 11 Oktober, pada peringatan hari anak perempuan internasional, United Nations Children's Fund (UNICEF) bekerjasama dengan para anak perempuan di dunia untuk memperkuat dan memperjuangkan hak-haknya.

Tahun ini, tema yang diangkat adalah "GirlForce: Unscripted and Unstoppable".

Melansir concept note dari United Nations Children's Fund (UNICEF) untuk hari anak perempuan internasional 2019, saat ini, lebih banyak anak perempuan yang telah memperoleh dan menyelesaikan pendidikan, lebih banyak pula yang memiki kemampuan-kemampuan pengembangan diri dalam menghadapi dunia kerja.

Hari anak perempuan internasional 2019 dengan tema "Girlforce: Unscripted and Unstoppable" juga menandai kelanjutan dari tema yang diusung tahun lalu, yakni "A Skilled Girlforce" . Tema tahun lalu itu berfokus pada pendidikan dan skill yang dibutuhkan oleh anak perempuan sebagai tenaga kerja, yang memahami teknologi dan perkembangan digital terkini.

Platform for Action yang dirumuskan tahun 1995 masih menjadi dasar yang kuat dalam menilai perkembangan dari kesetaraan gender saat ini.

Tahun 2019 juga menjadi penanda 25 tahun dari International Conference on Population and Development, di mana pemerintah menyadari bahwa isu kesehatan reproduksi, pemberdayaan perempuan, dan kesetaraan gender adalah kunci dari pembangunan berkelanjutan.

Platform for Action memiliki sembilan indikator untuk anak perempuan, yakni:

1. Menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap anak perempuan
2. Menghapuskan sikap-sikap kultural yang negatif dan praktik-praktiknya terhadap anak perempuan
3. Mendorong dan melindungi hak-hak anak perempuan dan meningkatkan kesadaran akan kebutuhan dan potensi-potensinya
4. Menghapuskan diskriminasi anak perempuan dalam pendidikan, pengembangan kemampuan, dan pelatihan
5. Menghapuskan diskriminasi anak perempuan dalam kesehatan dan nutrisi
6. Menghapuskan eksploitasi ekonomi pada tenaga kerja anak dan melindungi anak-anak perempuan muda di pekerjaan
7. Memberantas kekerasan terhadap perempuan
8. Mendorong kesadaran anak-anak perempuan dan partisipasi-partisipasinya dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik
9. Memperkuat peran keluarga dalam memperbaiki status anak-anak perempuan

Baca juga: Menteri Yohana: Perempuan Harus Bangkit, Saya Sudah Tunjukkan Pimpin Kementerian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi