Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pom Bensin Terbakar Diduga karena Radiasi Ponsel, Ini Penjelasan Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Pertamina/Dewi Sri Utami
SPBU di Cipayung, Bekasi yang terbakar diduga akibat adanya radiasi dari ponsel.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Peristiwa terbakarnya SPBU di Jalan Pagelarang, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2019), diduga karena radiasi dari ponsel konsumen.

Kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat sebuah mobil Daihatsu Grand Max melakukan pengisian BBM di SPBU.

Benarkah radiasi ponsel dapat mengakibatkan kebakaran di area SPBU?

Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami menjelaskan, ponsel dan alat Portable Electronic Product (PEP), seperti tablet dan lain-lain, umumnya tidak didesain dan disertifikasi untuk digunakan di area berbahaya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penggunaan handphone dan portable electronic product di area berbahaya zona 1 dan zona 2 berpotensi tinggi mengakibatkan insiden seperti kebakaran dan ledakan di area tersebut," ujar Dewi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Ia menjelaskan, potensi bahaya penggunaan ponsel dan PEP muncul ketika peralatan tersebut dalam mode aktif atau saat digunakan.

Baca juga: Kebakaran Pom Bensin di Cipayung, Ini Alternatif SPBU Terdekat

Penggunaannya, misalnya, ketika menerima panggilan masuk/keluar atau penggunaan flash atau lampu kilat kamera.

Hal ini, kata Dewi, menimbulkan potensi loncatan arus listrik (arc spark) dari sirkuit baterai atau board elektronik saat perangkat digunakan.

"Jika board elektronik dikonstruksikan atau desain penutup perangkat tidak kedap gas, maka perangkat tersebut berpotensi sebagai ignition source dan dapat menyebabkan kebakaran/ledakan di area flammable gas," ujar Dewi.

Dewi mengungkapkan, umumnya perangkat ponsel dan PEP dilarang atau dibatasi penggunaannya di area berbahaya seperti lingkungan SPBU.

Penggunaan perangkat elektronik di area SPBU jika telah mendapatkan izin khusus dari fungsi yang memiliki otoritas terhadap pengelolaan aspek Health, Safety & Environtment (HSE) di perusahaan, dan peralatan yang ditempatkan dan/atau yang dioperasikan di luar area berbahaya yang telah ditetapkan.

Secara terpisah, External Communication Pertamina, Arya Dwi Paramitha, menyebutkan, ponsel pada umumnya bisa memicu kebakaran saat digunakan pada area yang dominan terdapat uap dari BBM.

"Di literatur produsen ponsel juga (tertera) dengan tegas menyampaikan bahwa ponsel tidak direkomendasikan penggunaannya pada wilayah yang terdapat gas yang mudah terbakar," ujar Arya.

Alternatif SPBU

Atas insiden kebakaran yang terjadi di SPBU Cipayung ini, Pertamina memberikan alternatif layanan SPBU bagi masyarakat sekitar Cipayung di SPBU lain yang berdekatan.

"Pasca insiden di SPBU Cipayung, untuk sementara tidak beroperasi. Masyarakat bisa mendapatkan BBM di SPBU di Jalan Raya Ceger atau SPBU di Jalan Hankam Kranggan, Bekasi," ujar Dewi.

Lokasi dua SPBU altrernatif tersebut berjarak sekitar 4-6 km dari SPBU Jalan Pagelaran Cipayung.

Pertamina juga telah menyiapkan back stock dan terus memantau pasokannya.

Untuk penanganan kasus ini, masih diselidiki pihak kepolisian. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Kerugian material akibat kebakaran ini meliputi dispenser, pulau pompa SPBU yang sementara tidak bisa dioperasikan, dan mobil Daihatsu Grand Max yang terbakar," ujar Dewi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi