Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Kering pada Wajah Saat Pakai Sabun Antiseptik, Apa Solusinya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang membuat kita tidak percaya diri bahkan malu untuk tampil di depan umum.

Agar wajah bebas dari masalah kulit yang cenderung membandel ini, seluruh rangkaian produk perawatan kulit pun dijajal, salah satunya sabun antiseptik dan produk perawatan wajah khusus kulit berjerawat.

Namun, produk dengan kandungan khusus untuk mengatasi jerawat cenderung berbahan yang bersifat iritan dan meninggalkan wajah menjadi kering.

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof dr Margono Sorkarjo, Ismiralda Okke Putranti menyampaikan bahwa pada ummumnya sabun yang menimbulkan busa mengandung bahan yang bersifat iritan atau mengakibatkan iritasi pada kulit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: [KLARIFIKASI] Unpar Sediakan Sabun Cuci Muka Senilai Rp 200.000 di Toilet

"Sabun tersebut termasuk juga sabun jerawat, biasanya terdapat bahan-bahan yang bersifat menarik kotoran sekaligus kelebihan minyak, sehingga kalau selesai mencuci muka jadi semakin kering," ujar Okke saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (12/10/2019).

Menurutnya, penyebab sabun khusus kulit berjerawat mengandung bahan Beta Hydroxy Acid (BHA), asam salisilat, sulfur, dan lainnya.

Adapun bahan-bahan tersebut disinyalir bersifat iritan.

Sementara, agar kulit wajah kita bebas jerawat dan tidak kering, Okke memberikan sejumlah tips yang dapat dilakukan, antara lain:

Sementara itu, salah satu warganet di media sosial Twitter pun turut menanyakan mengenai sabun antiseptik yang dinilai cocok untuk mengobati jerawatnya.

Namun, pengguna lainnya pun menimpali dengan jenis sabun khusus jerawat yang dinilai juga cocok untuk wajah berjerawat meski sabun tersebut untuk penggunaan di badan.

Sabun antiseptik

Menannggapi hal tersebut, Okke menjelaskan bahwa menggunakan sabun antiseptik bisa sedikit membantu mengatasi jerawat.

"Kalau menilik kenapa bisa jadi jerawat memang salah satunya karena kolonisasi bakteri yang normal di pori-pori kulit meningkat, jadi penggunaan antiseptik bisa sedikit membantu, tapi harus diingat penyebab jerawat tidak hanya itu," ujar Okke.

Ia menambahkan, penyebab jerawat bisa disebabkan karena adanya proses keratinisasi yang terganggu sehingga terjadi penyumbatan.

Kemudian ada juga faktor lainnya, yakni peningkatan aktivitas kelenjar sebum dan reaksi peradangan.

"Nah, kalau tidak memperhatikan faktor-faktor lain ini yang berbahaya. Reaksi iritasi yang berlebihan akan memperberat reaksi peradangan apalagi pada kasus jerawat," ujar Okke.

"Prinsipnya pilih sabun yang sesuai jenis kulit, untuk wajah sebaiknya pilih sabun yang memang sudah didesain sedemikian rupa aman untuk kulit wajah," kata dia.

Baca juga: Viral Sabun Cuci Piring Digunakan untuk Cuci Baju, Ini Penjelasan Ahli

Selain itu, dosen senior di Fakultas Kedokteran Trisakti, Dr dr Titi Moertolo, SpKK FINSDV menyampaikan bahwa sabun memiliki banyak macam dan kadar bahan yang terkandung, sehingga sulit menentukan penyebab yang membuat kulit menjadi kering.

Adapun banyaknya kadar bahan dalam sabun juga sulit ditebak, apalgi jika produk menimbulkan reaksi tidak cocok atau alergi pada kulit.

"Sabun banyak sekali macamnya dan kadar bahan, mau campurannya sangat bervariasi sangat sulit menebak belum lagi kalau enggak cocok atau alergi. Jadi, tidak mudah ya," ujar Titi saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (12/10/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi