Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Jadi Trending di Twitter, Ini Sejarah Tradisi Saparan Yaa Qowiyyu Jatinom

Baca di App
Lihat Foto
Trending topic Twitter Indonesia Minggu (13/10/2019) pagi
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Setiap tahun, masyarakat Desa Jatinom, Kabupaten Klaten menyelenggarakan sebuah tradisi unik bernama Saparan Yaa Qowiyyu. Tradisi turun temurun ini dilaksanakan setiap tahun tepatnya pada Bulan Sapar minggu kedua pada penanggalan Jawa

“Saparan ini menjadi tradisi dari Jatinom, ini biasanya (ditandai) dengan penyebaran apem,” ucap Ketua panitian, Dachliana, menjawab Kompas.com, Minggu (13/10/2019).

Menurut Dachliana, puncak dari tradisi ini adalah penyebaran apem kepada warga. Apem yang merupakan sumbangan dari masyarakat setempat dibagikan sebagai bentuk syukur.

Keunikan tradisi ini sempat terekam sebagai salah satu trending di Twitter pada Minggu (13/10/2019) pagi. Tagar #SaparanYaaQowiyyuJatinom bertengger di antara tagar lainnya di trending topic Twitter Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah

Tradisi ini bermula saat tokoh setempat dan juga seorang pendakwah, Kiai Ageng Gribig pulang dari Mekkah.

Menurut Hariadi Saptono dari Padepokan Ash-Shomad Internasional Jatinom, Kiai Ageng Gribig merupakan salah satu tokoh desa yang menyebarkan agama Islam. Selain itu, sosoknya diyakini merupakan keturunan dari Raja Brawijaya dan hidup pada abad ke-16.

Baca juga: Tradisi Unik Sambut Ramadhan, Gerebeg Apem Simbol Minta Ampunan di Jombang

Setelah pulang dari melaksanakan ibadah haji, Kiai Ageng Gribig membagikan oleh-oleh berupa kue untuk para santrinya.

Namun karena jumlahnya tidak mencukupi, Kiai Ageng Gribig pun kemudian membuat kue yang dibagikan kepada seluruh santri. Kue tersebut terbuat dari tepung beras dengan gula, santan, dan kelapa.

“Lalu tradisi itu menjadi besar karena banyak muridnya, banyak peziarah yang datang ke situ, lalu setiap Bulan Sapar membagi-bagikan apem,” ucap Hariadi.

Tradisi membagikan apem ini kemudian berlanjut. Setiap tahun, warga membawa bungkusan-bungkusan berisi apem. Hariadi menuturkan, tradisi ini merupakan ungkapan syukur warga kepada Tuhan.

“Tradisi maksudnya tradisi bersyukur kepada Tuhan bahwa berkah dari Tuhan harus kita bagi, bukan hanya untuk dirinya sendiri,” ucap Hariadi.

Semakin lama, tradisi ini pun berkembang. Tak hanya warga, komunitas dan pegiat budaya pun turut ambil bagian dalam perayaan tradisi ini.

Pelaksanaan tradisi

Tahun ini, perayaan tradisi Saparan Yaa Qowiyyu dilaksanakan selama satu minggu (12-18 Oktober 2019).

Dachliana mengatakan, selama perayaan, masyarakat hingga komunitas setempat turut berpartisipasi dengan menyelenggarakan berbagai acara seperti pagelaran seni budaya, pameran fotografi, dan pasar rakyat.

“Untuk konsepnya keluarga kepada warga jadi kita mau melihat potensi warga yang bisa dikembangkan untuk perekonomian dari warga itu sendiri,” ucap Dachliana.

Pada puncak perayaan yaitu tanggal 18 Oktober 2019, panitia dan warga setempat akan melaksanakan pembagian apem.

Baca juga: 6 Ton Apem Disebar dalam Perayaan Tradisi Yaqawiyyu di Klaten

Sebelum dibagikan, gunungan berisi apem dan segala atributnya akan dibawa ke Masjid Ageng Jatianom untuk kemudian disimpan dan dibawa ke kompleks Sendang Klampeyan. Di tempat ini, juga terdapat makam dari Kiai Ageng Gribig.

Apem yang akan disebarkan merupakan sumbangan dari warga setempat. Adapun untuk tahun ini, sebanyak tujuh ton apem akan dibagikan kepada masyarakat.

“Tahun lalu 6 ton. Tahun ini diperkirakan 7 ton,” ucap Dahcliana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi