Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Terobosan Arab Saudi Bangkitkan Industri Pariwisata dan Hiburan...

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Pemandangan kota Riyadh, Arab Saudi, di waktu malam.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi mulai terbuka dengan mencanangkan program reformasi Visi 2030, salah satunya adalah di bidang pariwisata.

Program ini dirancang oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman, dengan tujuan mempersiapkan ekonomi negaranya untuk era pasca-minyak.

Pemerintah Arab Saudi juga menghabiskan anggaran sangat besar untuk membangun industri pariwisata dan hiburannya dari nol, seperti membuka kembali bioskop, mengizinkan konser, dan berbagai upaya lainnya.

Sebelumnya, pada 2017, Kerajaan telah mengumumkan proyek multi-dollar untuk mengubah 50 pulau dan situs lainnya di Laut Merah menjadi resor mewah.

Selain itu, Arab Saudi juga melakukan sejumlah upaya untuk memicu diversifikasi ekonomi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 6 terobosan yang dilakukan Arab Saudi untuk membangkitkan industri pariwisata dan hiburannya:

Membuka kembali bioskop

Bioskop-bioskop komersial di negera ini kembali dibuka setelah dilarang beroperasi selama 35 tahun.

"Ini menandai momen penting dalam pengembangan ekonomi kultural di Kerajaan," ujar Menteri Budaya dan Informasi, Awwad Alawwad.

Baca juga: 5 Kebijakan Baru Arab Saudi untuk Perempuan, Boleh Menyetir hingga Jadi Tentara

Pemerintah Arab Saudi berharap, dengan beroperasinya bioskop-bioskop ini akan menjadi katalis pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi, serta menciptakan kesempatan baru.

Selain itu, warga Arab Saudi memiliki pilihan hiburan baru. Adapun bioskop perdana ini kembali dibuka pada 18 April 2018.

Untuk melayani populasi penduduknya yang lebih dari 32 juta, Saudi akan mendirikan 350 bioskop dengan lebih dari 2.000 layar hingga 2030.

Menawarkan visa turis

Pemerintah Arab Saudi menawarkan visa turis untuk pertama kalinya. Penerapan visa ini dilakukan untuk mendongkrak sektor pariwisata.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi hanya menerbitkan visa bagi peziarah Muslim dan pekerja asing, dan yang terakhir bagi penonton acara olahraga.

Dengan kebijakan baru ini, maka warga negara dari 49 negara bisa mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Meski demikian, Arab Saudi juga memperingatkan turis yang melanggar "kesopanan publik" tetap akan dikenakan denda.

Baca juga: Setelah Menyetir, Arab Saudi Izinkan Perempuan Jadi Tentara

Cara ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

Izinkan pasangan turis asing tak menikah menginap di hotel

Pemerintah Arab Saudi kembali mengeluarkan kebijakan terbarunya di bidang pariwisata.

Pada Minggu (6/10/2019), Arab Saudi memperbolehkan pasangan turis asing yang tidak menikah untuk menginap dalam satu kamar hotel.

Selain itu, pemerintah negara ini juga mengizinkan wanita yang bepergian seorang diri untuk menginap di hotel dengan hanya menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.

Sebelumnya, wanita Saudi dilarang menginap seorang diri di hotel. Adapun bagi pasangan, wajib menunjukkan bukti bahwa mereka sudah menikah.

Membangun taman hiburan terbesar

Pemerintah Arab Saudi juga membangun taman hiburan terbesar di negara itu.

Proses pembangunan dimulai pada tahun 2018 dengan luas total yang mencapai 334 kilometer persegi.

Bahkan, taman hiburan bernama Qiddiya tersebut digadang-gadang bakal menyaingi Walt Disney di Florida, AS, dan diperkirakan akan menjadi taman hiburan terbesar di dunia pada 2030.

Baca juga: Tawarkan Visa Turis hingga Izinkan Pasangan Tak Menikah Menginap Sekamar, Ini Cara Arab Saudi Genjot Sektor Pariwisata

Selain taman hiburan, ada pula berbagai fasilitas olahraga yang akan menggelar berbagai kompetisi internasional, akademi pelatihan, trek gurun, rekreasi air dan salju, serta petulangan alam dan taman safari.

Qiddiya menjadi salah satu langkah pemerintah Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan akan minyak.

Kehadiran destinasi wisata yang berjarak 40 kilometer dari Riyadh ini juga menargetkan 8 juta pengunjung dari sekitar Riyadh dan 45 juta pengunjung dari kawasanTeluk Arab.

Gelar konser

Upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan industri hiburan di negara itu adalah dengan menggelar berbagai konser.

Pada Januari 2017, salah seorang ikon musik dunia Arab yang dijuluki "Paul McCartney-nya Arab Saudi" yakni Mohammed Abdu menggelar konser di Jeddah.

Acara tersebut merupakan konser besar pertama dalam tujuh tahun terakhir di Jeddah. Kemudian, berturut-turut negara itu kembali menggelar konser, salah satunya adalah konser boyband asal Korea Selatan, BTS.

Membangun indstri film

Sejumlah langkah lain dilakukan Pemerintah Arab Saudi dalam upaya mengembangkan sektor hiburan dan pariwisata.

Salah satunya adalah menggelar konferensi perfilman.

Konferensi tersebut akan mengumpulkan para peintis industri hiburan dunia yang tertarik dengan investasi dan peluang pertumbuhan di sektor hiburan.

Bahan, konferensi ini dihadiri oleh pelaku bisnis film dunia, termasuk tig aorang aktor kelas atas seperti Jason Momoa, Jean Claude van Damme, dan Jackie Chan.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum Saudi bekerja sama dengan JOy Forum.

"Orang-orang bisa bepergian dan menghabiskan uang mereka di lar Arab Saudi untuk memperoleh hiburan. Namun kami ingin membawa itu semua kemali ke kerajaan dan membuat sebanyak mungkin pilihan," ujar CEO Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Amr Banaja.

(Sumber: Kompas.com/Agni Vidya Perdana, Sakhina Rakhma Diah Setiawan, Veronika Yashinta)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi