Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Subianto dan Irama Koalisi Jokowi...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary


KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di kediaman Paloh, di Jakarta, Minggu (13/10/2019).

Dalam pertemuan itu, keduanya disebut membicarakan sejumlah hal pasca-pemilu. Arahnya, menyamakan persepsi untuk kebaikan bangsa 5 tahun ke depan.

Sebelum bertemu dengan Paloh, Prabowo juga sudah bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati dan presiden terpilih, Joko Widodo.

Sejumlah spekulasi muncul atas pertemuan kedua pimpinan partai ini.

Gerindra, yang selama ini berada pada barisan oposisi, dinilai mulai merapat ke koalisi pendukung pemerintah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kehangatan Surya Paloh-Prabowo, Jawaban Penolakan Nasdem atas Gerindra

Direktur Centre for Media and Democracy LP3ES Wijayanto menilai, Prabowo bersama Gerindra tidak sepenuhnya oposan.

“Itu artinya, berakhirlah oposisi. Meskipun oposisi yang dibangun Prabowo, dia tidak sepenuhnya oposan. Dia memang tidak berada dalam kekuasaan, tapi ide-ide yang diangkat oleh Prabowo ide-ide yang hampir sama dengan penguasa,” kata Wijayanto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019) pagi.

Pengaruh Megawati?

Selain itu, Wijayanto menilai, pertemuan keduanya juga secara tidak langsung menunjukkan adanya pengaruh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Mengapa?

Beberapa waktu lalu, beredar luas video yang merekam momen saat Megawati tak menyalami Surya Paloh kala keduanya menghadiri pelantikan anggota Dewan awal Oktober lalu.

Muncul spekulasi hubungan keduanya tengah renggang, meski dibantah oleh politisi PDI Perjuangan dan politisi Nasdem.

Menurut Wijayanto, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo menunjukkan bahwa Nasdem seirama dengan langkah koalisi yang dipimpin PDI-P.

Baca juga: Soal Pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh, Apa yang Mereka Bahas?

“Saya lihat pertemuan semalam itu bukti, pengaruh Mega sebagai seorang conductor. Seandainya ini sebuah grup orkestra, maka Megawati adalah conductor-nya,” ujar Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro ini.

Ia menduga, sikap dingin Megawati terhadap Surya Paloh dipicu pertemuan yang pernah digelar antara Surya Paloh dan Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

“Awalnya kubu Surya ini ingin menyampaikan pesan bahwa dia tidak happy dengan ‘Kok ini Prabowo tidak ikut berkeringat, musuh politik tidak ikut mendukung Jokowi, tiba-tiba dikasih karpet merah’. Tapi Mega mengatakan, ‘Ini adalah kapalku, aku nahkoda di sini. Kalau kamu mau ikut kapalku ini, kamu harus ikuti aturan mainku’,” kata Wijayanto.

Dalam hal pertemuan dengan Prabowo, Wijayanto menilai, Paloh sudah kembali pada perintah Megawati untuk tetap berjalan sesuai dengan strategi yang dimainkan.

Baca juga: Prabowo: Saya dan Surya Paloh Bersahabat, Kadang Berseberangan

Hanya saja, Wijayanto meyakini, kesediaan Paloh ini karena ada kesepakatan bersama.

“Para elite ini menyadari hanya dengan bersama-sama, mereka akan menang besar,” sebut dia.

Salah satu titik acuan yang disebut sebagai kemenangan besar adalah pengesahan UU KPK versi revisi yang dinilai menguntungkan semua pihak.

“Mereka akhirnya bisa bersama-sama meng-goal-kan merevisi UU KPK, itu kan sebuah manuver politik yang menguntungkan semua pihak,” kata Wijayanto.

Bahas agenda politik

Pasca-pertemuan, baik Prabowo maupun Paloh tak menampik bahwa mereka membahas agenda politik setelah pemilu.

Paloh mengatakan, Nasdem tak akan mempersoalkan jika Partai Gerindra masuk dalam barisan koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Mana ada masalah sama saya. Ketika semua itu di dalam satu semangat dan konsistensi pikiran bagaimana mengedepankan kepentingan nasional, ya jalan di situ," kata Paloh, seusai pertemuan.

Sementara itu, Prabowo mengatakan, tak masalah bagi Gerindra untuk berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Gerindra siap membantu pemerintah.

"Jadi saya sudah katakan berkali-kali, saya sudah tegas mengutamakan kepentingan nasional. Apa saja yang bisa memperkuat, mendukung Indonesia yang kuat, kepentingan nasional yang baik untuk rakyat, kami dukung," ujar Prabowo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi