Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palapa Ring Diresmikan, Apa Pentingnya Bagi Netizen Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Sekretariat Kabinet
Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Palap Ring, Senin (14/10/2019).
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengoperasian jaringan Palapa Ring pada Senin (14/10/2019) di Istana Negara, Jakarta.

Sempat mangkrak di tahun 2007, proyek Palapa Ring akhirnya dibangun kembali di tahun 2015.

Direktur Sumber Daya dan Administrasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemenkominfo Fadhilah Mathar mengatakan Palapa Ring menghubungkan kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

"Kita memang agak susah karena kita kan 17 ribu pulau, sangat banyak sehingga menghubungkan baru kabupaten atau kota ini sudah sangat susah, tapi alhamdulillah tahun ini bisa kami selesaikan," kata Fadhilah kepada Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski baru tersambung di ibu kota kabupaten atau kota, tapi menurut Fadhilah akan ada perluasan hingga kecamatan dan desa.

Baca juga: Jokowi: Internet Cepat Palapa Ring Jangan Dipakai untuk Sebar Hoaks

"Yang penting backbone-nya udah ada dulu nanti kita ada ekstensi sampai kecamatan desa," tuturnya.

Fadhilah menyebutkan, Palapa Ring ini akan memberikan dampak penting bagi warga Indonesia, khususnya di daerah terpencil.

Pertama, kecepatan internet di wilayah-wilayah yang selama ini tidak dilayani oleh cyber optic atau microwave akan semakin baik.

"Selama ini kan kebanyakan wilayah di Timur pake satelit yang kapasitasnya lebih kecil. Dengan adanya teknologi itu, kecepatan internetnya ini menjadi sangat besar," kata Fadhilah.

"Satu paket itu bisa sampai 80-100 gb. Itu luar biasa cepatnya," lanjutnya.

Kedua, harga internet di wilayah-wilayah yang sebelumnya terbilang mahal, akan lebih murah dan kompetitif.

Sebab, pihak operator seluler dan penyedia jasa internet tak perlu lagi membangun backbone di wilayah-wilayah itu.

"Artinya dulu udah lemot harganya sangat mahal. Sekarang, lebih cepat dan separuhnya udah disubsidi pemerintah melalui Palapa Ring," kata Fadhilah.

"Sekarang operator tidak perlu membangun backbone-nya arkhirnya kan harga itu bisa kompetitif," sambungnya.

Namun, sasaran yang jauh lebih penting menurut Fadhilah adalah beberapa sektor bisa memanfaatkan adanya Palapa Ring ini, seperti pendidikan, bisnis, dan investasi.

"Kawan-kawan kita di Pulau Natuna itu sudah pakai Palapa Ring, sudah pakai aplikasi, mereka tahu di mana lokasi ikan sehingga pendapatan mereka bertambah," tuturnya.

Sehingga, diharapkan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat berkat akses internet.

Baca juga: Palapa Ring Resmi, Wagub NTT Curhat Internet Masih Nyala Tidak Tentu

Infrastruktur Internet Indonesia

Direktur Eksekutif Information and Communication Technologies Watch (ICT Watch) Donny B.U mengatakan, Palapa Ring merupakan bentuk pemerataan akses telekomunikasi.

"Pemerataan akses telekomunikasi dan melayani hak dasar manusia terkait telekomunikasi," kata Donny kepada Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Menurutnya, dengan adanya Palapa Ring ini akan menjadi pilar ekonomi digital Indonesia masa depan.

Menurut Donny, Palapa Ring tersebut ibarat infrastruktur jalan tol.

"Palapa Ring kan jalan tolnya, udah enak, mulus, rapi. Nah kan mobil yang jalan di atasnya juga yang sesuai. Nah yang punya mobil-mobilnya kan operator," kata Donny.

"Karena itu sudah skema bisnis, soal tarif vs kualitas dan lain-lain. Palapa Ring ini bantuin yang mau bisnis di daerah terpencil (3T), tapi enggan bangun infrastruktur karena biaya tinggi (cost vs market)," tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi